Tampilkan postingan dengan label UMS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label UMS. Tampilkan semua postingan

Selasa, 08 Februari 2022

SOLO – Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta menerima dua puluh empat mahasiswa PLP 1 (pengenalan lapangan persekolahan 1) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dengan protokol kesehatan secara ketat dengan menerapkan 5M untuk cegah Covid-19 dan Omicron di aula sekolah sehat, Senin (7/2/2022).

Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti MPd mengatakan, semoga kegiatan ini mampu memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa melalui pengamatan/observasi untuk mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolaan pendidikan di sekolah.

“SD Muhammadiyah 1 Ketelan adalah sekolah penggerak dan rujukan pendidikan karakter tingkat nasional terima 24 mahasisiwa PLP 1 dari UMS,” ucapnya.

Dia membeberkan, sekolah yang berdiri sejak 1935 selalu menjadi pelopor dan innovator dalam hal layanan Pendidikan yang berkeunggulan dan berkeadaban.

Mengimplementasikan kompetensi dasar pedagogik, kepribadian dan sosial. Memperkuat pemahaman peserta didik melalui observasi proses belajar mengajar dan aktivitas siswa di sekolah.

Membangun landasan jati diri pendidik dengan langsung merasakan kultur pendidikan di lapangan dengan mengamati interaksi guru dan murid. Memantapkan kompetensi pedagogik melalui observasi dan refleksi langsung di lapangan. 

Memantapkan kompetensi akademik kependidikan seperti pemahaman peserta didik, pengelolaan kelas, kemampuan komunikasi pembelajaran yang mendidik.

“Oleh karena itu dipersilakan mahasiswa untuk mengobservasi struktur organisasi dan tata kerja di sekolah, kultur sekolah, dan pelibatan aktivitas pendidikan di sekolah,” beber Sayekti.

Kegiatan ini diharapkan mampu membentuk empat kompetensi yang dipersyaratkan bagi calon guru profesional, yaitu: kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi pedagogik, dan kompetensi professional.

“Usai mengikuti PLP bisa membawa dampak yang baik dari dunia pendidikan. Maju bersama bersinar bersama semakin inovatif dan kreatif dalam membangun strategi dan metodologi sistem pembelajaran yang akan diimplementasikan di sekolah kelak,” pesannya.

Sayekti menyampaikan, pihaknya menerima 24 mahasiswa PLP tersebut menjadi bagian dari keluarga besar SD Muh 1. “Salurkan semua potensi bakat dan minat yang dimiliki,” tuturnya.

Sekolah ini telah jadi destinasi pendidikan unggul dan berkemajuan di era revolusi industri 4.0 menuju era society 5.0. Kuat dalam iman dan takwa (imtak), ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), dan keterampilan di bawah Kurikulum Nasional, Kurikulum Internasional dari Cambridge University untuk bahasa Inggris dan Kurikulum Ciri Khusus Muhammadiyah.

Kontributor, Wakasek Humas Jatmiko.

Senin, 10 Januari 2022

Kesepakatan Perjanjian kerjasama antar FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan SMA Muhammadiyah 1 Surakarta (Sabtu, 8 Januari 2022). Kerjasama tentang Kemitraan Dosen FKIP dengan Guru di Sekolah.  FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta diwakili oleh Prof. Dr. Sutama, M.Pd., dengan Dr. Rahayuningsih, S.Pd.,M.Pd., mewakili kepala SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.
Adapun tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi guru dan dosen dalam bidang Pendidikan dan Pengajaran, penelitian, Pengabdian dan penerbitan artikel ilmiah. Jenis kerjasama ini adalah Penyelenggaraan Program Kemitraan Dosen LPTK FKIP UMS dengan guru secara tatap muka di sekolah mitra. 

Bentuk kegiatan meliputi:
a.    Pembekalan konsep Pendidikan Abad 21, pedagogis modern, learning community, konsep pendidikan paradigma baru
b.    Implementasi program kemitraan dosen LPTK ke sekolah tahap
1)    Melakukan survey baseline kondisi pembelajaran di sekolah (analisis permasalahan pembelajaran)
2)    Bersama guru menentukan rencana penelitian tindakan kelas (PTK) untuk perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan
3)    Guru dan Dosen bersama mahasiswa mengembangkan rancangan pembelajaran inovatif
4)    Implementasi pembelajaran di kelas, observasi,  dan pengambilan data
5)    Refleksi dan redesign rancangan pembelajaran
6)    Aktivitas 2,3,4, dan 5 dilakukan dalam 4 kali kunjungan ke sekolah
7)    Dosen mengajar 2 kali di luar siklus PTK yang direncanakan
c.    Keluaran kegiatan minimal:
1)    Proposal Penelitian Tindakan Kelas
2)    Laporan Hasil Penelitian
3)    Artikel Publikasi Submit di Sinta 3
4)    Rancangan pembelajaran (RPP/Modul ajar)
5)    Video dokumentasi kegiatan
d.    Dosen yang dilibatkan dalam kegiatan ini berasal dari program studi berikut:
1)    Pendidikan Akuntansi
2)    Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
3)    Pendidikan Matematika
4)    Pendidikan Guru Sekolah Dasar
e.    Guru yang berkolaborasi dengan dosen memiliki bidang mengajar yang sesuai 

Dua guru SMA Muhammadiyah 1 Surakarta yang akan bermitra adalah Siti Marfuah, S.Si., yang mengajar matematika dan Sri Sunanik, M.Pd., yang mengajar Bahasa Indonesia. Dari UMS, Dr. Miftakhul Huda, M.Pd. yang bermitra dengan Sri Sunanik, M.Pd., berujar siap untuk bekerjasama dalam dengan Sri Sunanik, M.Pd. untuk memulai dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada sampai membuat prososal PTK dan penjurnalannya.

Jumat, 26 November 2021

SOLO – SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, berhasil meraih penghargaan sebagai juara kedua Sekolah Inspiratif tingkat Kota Surakarta. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Cabang Dinas Wilayah VII Provinsi Jawa Tengah Sihhono ST MM di Aula Dinas Pendidikan Kota Surakarta lantai III.

Acara penyerahan hadiah disaksikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta Etty Retnowati SH MH, Sekretaris Dinas Pendidikan Dwi Ariyanto, Ketua PGRI Kota Surakarta Drs Wahyono MPd, Kepala Kantor Kemenag Kota Surakarta dan para pemenang lomba PGRI  Kota Surakarta dalam rangka Hari Guru Nasional tahun 2021. 

“Alhamdulillah, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta terpilih sebagai Sekolah Inspiratif  nomor dua tingkat Kota Surakarta. Semoga prestasi yang diperoleh bermanfaat bagi dunia Pendidikan pada khususnya dan pembangunan pada umumnya,” kata Kepala Sekolah Penggerak Hj Sri Sayekti SPd MPd melalui pesan Whatsapp yang diterima Jurnalis, Kamis(25/11/2021).

Sayekti menambahkan, tolok ukur Sekolah Inspiratif salah satunya Penggunaan G-Kantin yang menunjukkan hasil dan dampak yang positif terutama berkaitan penegakkan protokol kesehatan di masa pandemi covid-19. 

Hasil dan dampak yang diperoleh Kantin bisa kembali beroperasi dengan aman sesuai SOP yang ditetapkan. Pelayanan kantin lebih praktis dan efisien. Anak-anak mengkonsumsi makanan yang sehat, aman dan bervariasi. Tidak ada penggunaan uang tunai, karena uang menjadi salah satu sumber berpindahnya penyakit.

“Meningkatnya literasi digital, Lebih mudah dalam pengadmistrasian dan Peningkatan kesejahteraan guru karyawan,” tutur Sayekti, yang juga menggondol Juara Sekolah Inspiratif Tingkat Jawa Tengah.

Sayekti mengemukakan, prestasi yang diraih dalam satu bulan ini ada dari karya video terbaik 1 pekan Usaha Kesehatan Sekolah bertajuk ‘Optimalisasi UKS, Lindungi Warga Sekolah dari Covid-19’ dalam Gebyar Gema Pertiwi Pelajar Pancasila. Kantin penghargaan terbaik kedua dalam menerapkan protokol kesehatan dari Kementerian Kesehatan, 2 Dalang Cilik Gibran dan Brama diapresiasi tampil dalam Puncak Milad UMS ke-63.

“Dukungan Majelis Dikdasmen Kota Surakarta dan para orang tua murid sangat penting dalam menumbuhkembangkan merdeka belajar guru penggerak. Bergerak dengan hati, pulihkan pendidikan,” ujarnya.

Menurutnya, prestasi ini merupakan langkah awal berprestasi dan terus bergema diusianya yang ke-86 tahun.

“Hari ini menjadi narasumber YLKI sekolah sebagai zona pangan sehat, dan bingkai hari ke-76 pro 1 RRI Surakarta,”ujar Sri Sayekti.

Kontributor, Jatmiko.

Senin, 15 November 2021

SOLO – Puncak peringatan hari jadi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ke-63 digelar di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan, Colomadu, Karanganyar dimeriahkan 2 Dalang cilik milenial dan sego goreng SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Gibran Maheswara Javas Setyawan kelas IV dan Brama Kesawa putra Ki Cahyo Kuntadi kelas III, Sabtu malam (13/11/2021).

Pagelaran wayang kulit dengan dalang cilik yang disiarkan tvUMS Channel dan tv lokal pukul 19.00 hingga selesai guna mengapresiasi seni dalang cilik Muhammadiyah dengan lakon Gatutkaca Jedhi. Menceritakan tentang pembentukan karakter seseorang dipengaruhi oleh pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. 

“Walaupun persiapan dua minggu karena masih pandemi mas Gibran dan mas brama tampil memukau dipuncak hari jadi UMS ke-63. Kegiatan positif ini didukung penuh keluarga, karena sudah sering tampil dan punya fasilitas,” ujar Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti MPd.

Sayekti menyatakan, dalam proses pembelajarannya dibutuhkan kehadiran pembimbing ataupun guru untuk memahamkan dan menerapkan ilmu yang didapat sehingga mencapai tataran bermanfaat bagi alam semesta mampu “memayu hayuning bawana”. 

“Ajang malam ini kesempatan SD Muhammadiyah 1 Ketelan memberikan kesempatan anak-anak untuk mengaktualisasikan dirinya berkaitan dengan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah. Sekolah menyiapkan 30 ekstrakurikuler di dalamnya ada seni pedalangan dan karawitan di bawah asuhan Agung Sudarwanto untuk membentuk profil pelajar Pancasila dan merdeka belajar,” ungkapnya.

Jabang Tetuka masa kecil Gatutkaca mengalami proses pendidikan dan pendewasaan yang luar biasa. Ia dibimbing oleh para dewa dan dijedhi di kawah Candradimuka sebagai penanda mengalami proses pembelajaran dan pendewasaan dengan tempaan panasnya bara api dan daya sakti senjata para dewa.  

Semoga, kedepan “anak bisa mengaplikasikan Profil Pelajar Pancasila Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia. Mandiri. Bernalar Kritis. Berkebinekaan Global. Gotong Royong. Kreatif,” tandas Sayekti Kepala Sekolah Penggerak.

Dihadiri Rektor UMS Prof Dr Sofyan Anif, ketua panitia Jumadi PhD, sekretaris panitia Prof Dr Anam Sutopo, warga persyarikatan Muhammadiyah dan umum. Para tamu undangan menikmati cerita wayang dengan protokol Kesehatan secara ketat. Mereka tertawa jika dalang melucu dan tegang ketika memasuki perang. Iringan gamelan live pun menambah seru suasana.

Kontributor, Jatmiko.

Minggu, 14 November 2021

SOLO – Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, hadir di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan akan bawakan 5 gending pentas wayang kulit dalam rangka Milad UMS ke-63 di sesi pra acara untuk mengapresiasi dalang cilik Muhammadiyah  Gibran Maheswara Javas Setyawan dan Brama Kesawa putra dari Ki Cahyo Kuntadi Skar MSn, Sabtu malam Minggu, 13 November 2021.

Demikian disampaikan Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti melalui Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Jatmiko, special pra acara Gending untuk Pra Acara di awali gending Sukoharjo Makmur, Cinta NKRI karya (Ki Sarmadi SU), Empat Pilar Kebangsaan (Karya Ki H Manteb Sudarsono), Identitas Jawa Tengah (Ki Nartosabdo) dan Lancaran Semangat 45 (Karya : Ir Sukarno dan Ki Nartosabdo)  

 ”Yang istimewa dalam gara-gara akan ditampilkan Lancaran Pendidikan Karakter Karya Agung Sudarwanto dan Pepiling Karya Ki Anom Suroto, selain 5 gending untuk pra acara,”jelas Jatmiko.

Selanjutnya, kata Jatmiko, dengan adanya apresiasi dalang cilik, maka Dalang Cilik bisa jadi penjaga warisan budaya dunia.

“Dalang Cilik penerus istafet tangguh dan tumbuhnya jagad mendalang menuju menuju Era Super Smart Society 5.0. seperti dalam synopsis yang ditulis Ki Agung Sudatrwanto,” ungkapnya.


Sutradalang Agung Sudarwanto mengungkapkan Alur cerita Gatutkaca Jedhi yang disajikan bertujuan memberikan semangat mahasiswa untuk menjadi insan yang tangguh dan unggul dalam menghadapi tantangan jaman serta ilmunya akan mencerahkan bagi kehidupan.

“Pengukuhan, dalam lakon ini Gatutkaca dikukuhkan sebagai sebagai sraya atau utusaning bebener dan simbol nilai kebenaran untuk ditebarkan dimuka bumi melalui ilmu dan pengetahuan yang didapatkannya," ujar Agung.

Menurut Agung, Pembentukan karakter seseorang dipengaruhi oleh pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Dalam proses pembelajarannya dibutuhkan kehadiran pembimbing ataupun guru untuk memahamkan dan menerapkan ilmu yang didapat sehingga mencapai tataran bermanfaat bagi alam semesta mampu “memayu hayuning bawana”.

“Jabang Tetuka masa kecil Gatutkaca mengalami proses pendidikan dan pendewasaan yang luar biasa. Ia dibimbing oleh para dewa dan dijedhi di kawah Candradimuka sebagai penanda mengalami proses pembelajaran dan pendewasaan dengan tempaan panasnya bara api dan daya sakti senjata para dewa,” tandasnya.


Kontributor, Jatmiko.

Sabtu, 13 November 2021

Solo. Jumat, 12/11/2021 merupakan hari bagi siswa kelas 11 SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta menggali informasi pengalaman perkuliahan di kampus. Salah satu materi sharing yang diangkat adalah tema kuliah kedokteran. Hari itu, Ikhwansyah Widyakangka, mahasiswa Fakultas Kedokteran UMS hadir memberikan informasi dan diskusi bersama siswa melalui zoom meeting dalam program “Jagongan Kampus”.

Mengawali sharing, Ikhwan menceritakan motivasi dan tantangan yang dihadapi di perkuliahan kedokteran. Ikhwan menuturkan pada semester awal belajar di program studi kedokteran, mahasiswa dibekali cara “bagaimana cara belajar efektif di kedokteran”. Seperti bagaimana teknik me-review jurnal hasil penelitian, karena jurnal penelitian sangat penting sebagai sumber pegangan dan bahan diskusi saat pertemuan dengan dosen, ujarnya. 

Ikhwan memotivasi siswa kelas 11 SMA Muhammadiyah program Khusus Kotttabarat agar memiliki kemampuan adaptasi. Bedanya belajar saat di SMA dengan di kampus adalah intensitas materi tentu akan bertambah. Terlebih di program studi kedokteran, ketika kita membaca artikel riset di jurnal diutamakan yang berbahasa inggris, update data riset minimal 5 tahun terakhir menjadi referensi utama dalam pembelajaran. Maka, sedari sekarang harus dipersiapkan, ujarnya.

Di akhir sesi zoom meeting, Ikhwan berpesan kepada siswa kelas 11, ketika ingin memilih program tertentu dalam kuliah, pahami karakteristik keilmuan bidang tersebut. Seperti di kedokteran, praktikum akan menjadi salah satu metode pembelajaran, dan ketika sebelum atau sesudah praktikum, akan ada post test sebagai alat evaluasi progres belajar. Jadi, perbanyaklah membaca,perbanyak literasi dan kembangkan soft skil berkomunikasi saat ini juga. Tegas Ikhwan.





SOLO – Sebanyak 2 dalang cilik sekolah budaya SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta digarap kekinian, akan dipentaskan di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dalam rangka hari jadi ke-63.

Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti MPd melalui wakil kepala sekolah bidang Humas, Jatmiko mengatakan, pementasan akan memadukan berbagai unsur seni, diantaranya seni olah sabet wayang, di dukung Khosyi Athaya Al Hayuu (Trombone) berpengalaman Pra Event SIPA 2021 bersama Band Burnout, Orkes Keroncong Lentera pada tahun 2019. Dan Yeremia Caesar Omega (Saxophone) pernah tampil di Internasional gamelan festival 2018 (karawitan+musik). Sejalan Visi dan Misi UMS pada tahun 2025, di mana UMS menjadi Pusat Pendidikan dan Pengembangan IPTEKS yang Islami dan memberi arah perubahan.

Pertunjukan ini dikemas secara apik dengan pendekatan populis dan dakwah. Penyampaian dakwah melalui lagu telah menjadi kearifan lokal masyarakat sejak zaman Sunan Kalijaga. 

“Besok sabtu malam ahad 13 November 2021, 2 Dalang cilik SD Muh 1 ananda Gibran dan Brama juga akan membawakan Gendhing Pepeling karya Ki Anom Suroto, bertujuan mengajak orang beribadah,” ujar Jatmiko, kepada para jurnalis, Jum’at (12/11/2021)

Pergelaran di kemas secara dinamis, atraktif, komunikatif, kekinian (populer) dengan sasaran penonton generasi milenial memanfaatkan YouTube, Instagram, dan sebagainya, sebelum akhirnya bisa fenomenal secara offline.

Seni pewayangan kini tak hanya dikuasai oleh orang dewasa saja. Saat ini sudah banyak lahir bibit-bibit yang menggemari wayang untuk menjadi dalang professional, sebut saja Ki Agung Dalang Muda Muhammadiyah berkemajuan.

“Di SD Muhammadiyah 1 Ketelan ada dalang muda berkemajuan Ki Agung Sudarwanto MSn, pernah bercerita ke saya bahwa dirinya pernah diundang pentas di rumah al marhum Ki Manteb Soedharsono di Karangpandan dan Ki Anom Suroto. Pada tahun 1991, di tunjuk TVRI Surabaya untuk siaran dengan lakon Babad Alas Mrentani. Lalu pentas di RRI Semarang dan di Sragen dengan arahan almarhum Ki Prenggo Darsono dan almarhum Ki Gondo Darman,” ujarnya.

Sementara itu Ki Agung menegaskan, dengan pentas ini juga untuk menunjukkan bahwa seni budaya, khususnya wayang kulit masih eksis.

Menurutnya, dalam kondisi apapun seni budaya harus dirawat dan dikembangkan, karena seni budaya harus mengikuti perkembangan zaman walaupun di tengah pandemic Covid-19.


Kontributor, Jatmiko.

Jumat, 05 November 2021

SOLO – Milad ke-63 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggandeng SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta dalam apresiasi dalang cilik Muhammadiyah  Gibran Maheswara Javas Setyawan dan Brama Kesawa putra dari Ki Cahyo Kuntadi Skar MSn di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan besok Sabtu malam Ahad, 13 November 2021.

Demikian disampaikan Kepala Biro Sekretariat Rektorat, Prof Dr Anam Sutopo MHum, ketika menerima Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Jatmiko, Staf Kesiswaaan Danardono Sri Pamungkas MPd, Pelatih Dalang Ki Agung Sudarwanto MSn, dan Support system  Ridho Fadri Prokoso, Kamis Malam (4/11/2021).

Anam Sutopo  menyatakan, informasi yang masuk ada generasi baru mas Brama dalang unggulan dan di sana ada dalang cilik mas Gibran yang sudah terkenal di seantero jagat.

 ”Kami tahu potensi SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta memiliki prestasi dalam bidang kesenian khususnya seni pedalangan,”jelas Anam Sutopo.

Selanjutnya, kata Anam, UMS memiliki visi IPTEKS artinya mengandung unsur seni. Oleh karena itu dalam miladnya mengambil tema ‘Unggul dan Mencerahkan’ kita hadirkan seni pedalangan dalam konteks apresiasi seni seorang dalang cilik.

“Selaku warga persyarikatan tentu kita bangga ada  bibit unggul di Muhammadiyah dan UMS memiliki kewajiban untuk memberikan apresiasi. Untuk memberikan rasa jempol kepada para pendidiknya maupun si dalang ciliknya itu sendiri,” ungkapnya.

Tentu dalam milad ini tidak hanya sekedar menampilkan pedalangan tetapi ada misi yang dijalankan oleh UMS, yaitu mengajak kepada generasi muda untuk berkiprah di dunia dan profesinya sesuai dengan keahlian yang diimiliki dan UMS ada kepentingan  untuk itu.

UMS sebagai colon tuan rumah muktamar ke-48, menghadirkan dalang cilik ini juga menjadi salah satu agenda dan bentuk kesiapan UMS dalam rangka menjadi calon tuan rumah.

“Mudah-mudahan teman-teman persyarikatan baik pimpinan ranting, daerah, cabang dan wilayah bisa hadir di Solo untuk menyaksikkan kiprahnya dalang Cilik Mas Gibran dan Mas Brama untuk memeriahkan hari jadi UMS ke-63 sekaligus untuk mencerahkan semesta sesuai slogannya Muhammadiyah,” bebernya.

Kepala Sekolah, Hj Sri Sayekti MPd, mengucapkan selamat atas Milad ke-63 UMS. Menurut dia, UMS menunjukkan suatu performa, tata kelola, serta upaya progresif untuk mencapai universitas unggul dan menjadi universitas tingkat dunia.

"Baik di dalam pendidikan, penelitian maupun pengabdian masyarakat, dan pengembangan teknologi merupakan di antara salah satu komponen unggul," jelas Sayekti.

Kontributor, Jatmiko.

Senin, 01 November 2021

Solo-Menghadapi perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi yang sangat pesat. SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta menyelenggarakan Seminar Parenting kelas 11 bertajuk “Ngobrol Pintar Literasi” (Ngopi), dengan tema Assessment dan Literasi Digital, Sabtu 30 Oktober 2021
Ngopi ini merupakan program parents day yang diprakasai oleh komite kelas dalam hal ini perwakilan orang tua/wali siswa kelas XI SMA Muhmmadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta. Agenda Ngopi dengan materi Assessment dan Literasi Digital diselenggarakan dengan tujuan memperkuat kecakapan siswa di abad 21 sekaligus memberikan informasi kepada orang tua tentang pentingnya peran orang tua di era digital saat ini.

Upik Mairina dalam sambutanya mengatakan bahwa literasi digital sangat penting, mengingat ilmu pengetahuan dan perkembangan ilmu teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. “ Dengan adanya Acara Ngopi ini, diharapkan siswa akan memperoleh wawasan dalam berpikir, belajar, serta memiliki keterampilan yang inovatif”, ujar Upik.

“Kami juga berharap siswa SMA Muhammadiyah program Khusus kottabarat dapat menjadi generasi milenial yang dapat memanfaatkan teknologi secera efektif, efisien, sehingga dapat menggunakan teknologi digital untuk memperoleh informasi yang berguna” tambahnya.

Bapak Mulyoto selaku ketua komite kelas 11 dalam sambutannya  menyampaikan harapannya bahwa kemampuan literasi yang dimiliki peserta didik dapat berkembang, sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk diri sendiri dan orang lain”
Program “Ngopi” menghadirkan narasumber dosen PBSI UMS yaitu Gallant Karunia Assidik, M.Pd. Ada beberapa poin penting yang disampaikan pembicara terkait materi literasi digital, yaitu mengenai banyak manfaat dan kemudahan yang diperoleh dari literasi digital, cara menggunakan internet yang sehat untuk mendukung pembelajaran, siswa juga diharapkan memiliki etika yang baik dalam menggunakan internet.

Kegiatan NGOPI yang diikuti oleh Guru, Siswa, dan Orang Tua/ Wali Siswa kelas 11 berjalan dengan lancar dan penuh antusias. Bapak Gallant menutup kegiatan Ngobrol Pintar Literasi Digital dengan memberikan beberapa pesan kepada peserta bahwa kita harus selektif dalam menggunakan internet dalam hal ini jangan mudah termakan berita palsu atau hoax, ungkapnya. selain itu beliau juga berpesan untuk tidak sembarangan memberikan data pribadi di dunia digital khususnya media sosial.

Sabtu, 09 Oktober 2021


Tim Litbang SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta menyelenggarakan kegiatan bedah buku "Menggerakkan Pendidikan Muhammadiyah" karya Dr. Mohamad Ali, M.Pd., berlangsung di ruang aula An Nafi' dan diikuti semua guru, Jumat (8/10/2021).

Penulis merupakan akademisi sekaligus praktisi pendidikan yang saat ini menjabat sebagai Direktur Perguruan Muhammadiyah Kottabarat dan Wakil Dekan III Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Di awal paparannya, Mohamad Ali menyampaikan bahwa yang melatarbelakangi ia menulis beberapa buku termasuk buku "Menggerakkan Pendidikan Muhammadiyah" ini karena terinspirasi ucapan Imam Syafi'i yang sangat populer, yaitu "Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya. Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat."

Selanjutnya, ia mengungkapkan bahwa kemajuan sekolah sangat dipengaruhi oleh pola pikir guru. Ia berharap guru tidak sekedar berpikir profesionalisme, tetapi satu tahap di atasnya, yaitu eksistensialisme.
"Ketika guru menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai pendidik, itu baru pada pola pikir profesionalisme. Mestinya, guru harus sudah pada tahapan berpikir bahwa eksistensi lembaga sekolah ini akan berpengaruh terhadap eksistensinya sebagai guru, sehingga ia akan terus bekerja keras, memberikan pelayanan terbaik, dan terus berinovasi," ujar Ali.

Lebih jauh, Mohamad Ali menyampaikan bahwa cara mendidik yang baik adalah dengan menstimulasi aspek kognitif, moral, dan agama ke arah tahapan perkembangan yang lebih tinggi.

"Silakan dipelajari desain kurikulum dari berbagai sekolah unggulan kemudian dipadukan dengan teori perkembangan kognitif, moral, dan agama," imbuhnya.

Menanggapi beberapa pertanyaan dari peserta seputar penerimaan peserta didik baru dan masukan atau kritikan yang ditujukan kepada sekolah, Ali berpesan untuk tetap berpikir positif dan optimis.

"Jangan sampai fokus pada mencari peserta didik baru, tetapi lalai dengan pelayanan terhadap peserta didik yang saat ini sudah dimiliki, karena kunci sukses PBDB adalah marketing dari orang tau/wali," ungkapnya.
Berkaitan dengan kritikan atau masukan yang ditujukan kepada sekolah, menurutnya itu adalah hal yang lumrah karena Indonesia adalah negara demokrasi yang memberikan kebebasan bagi warganya untuk menyampaikan kritik dan saran.

"Tanggapi dengan jernih, jadikan kritik itu sebagai refleksi dan motivasi untuk terus memberikan pelayanan terbaik," kata Ali.

Siti Junaidati, selaku koordinator litbang mengungkapkan bahwa bedah buku merupakan program litbang yang diselenggarakan secara rutin dua kali dalam sebulan. Tujuannya untuk mendiskusikan dan mengkaji pemikiran-pemikiran penulis buku guna menambah cakrawala berpikir dan menambah referensi dalam pengembangan ilmu pendidikan.

"Kegiatan ini juga bertujuan untuk menggelorakan semangat literasi membaca dan menulis di kalangan guru," pungkas Dati.

Muhamad Arifin / Humas SD Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta 081329718196

Senin, 30 Agustus 2021

SOLO - Ciri-ciri kepemimpinan transfomasi. Muncul pada waktu sekolah menginginkan untuk meningkatkan motivasi dan moralitas yang tinggi. Berusaha untuk memotivasi dan menginspirasi warga sekolah dengan cara menjelaskan bahwa pekerjaan mereka penting dan penuh tantangan. Mampu mengurangi ketergantungan guru/karyawan  terhadap pemimpin/KS, dengan cara mendelegasikan kewenangan, mengembangkan kemampuan, dan meningkatkan rasa percaya diri guru/karyawan. Mengembangkan pemikiran visioner.

Lebih mengembangkan cara kerja kolaboratif ketimbang cara kerja hierarkis, dengan melalui pembelajaran individual maupun pembelajaran Sekolah. Meningkatkan pemberdayaan guru/karyawan sehingga cocok untuk menghadapi perkembangan situasi dan lingkungan yang berpengaruh terhadap Sekolah.

Hal tersebut disampaikan Sri Sayekti dalam Webinar Kepemimpinan Transformatif yang diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) hasil kerja sama dengan Majelis Dikdasmen PDM Kota Surakarta, Sabtu (28/8/2021)

Sedangkan bertindak sebagai narasumber lain adalah Prof Dr Sutama MPd (Dekan FKIP UMS), dan Dr Sabar Narimo MM (BPH UMS).

Sayekti menuturkan, kepala sekolah, bisa dikatakan, harus mampu mengembangkan mengembangkan potensi diri. Diawali, Mengenal Diri Sendiri, Kuatkan niat, Berkomitmen terhadap niat dan tujuan, Cari tahu kelebihan dan kekurangan Diri, Open Minded terhadap saran dan Kritik, Buang pikiran negatif, Dapatkan teman-teman yang positif.

“Tidak takut mencoba hal baru. Terapkan kebiasaan baik. Optimisme,” papar Kepala Sekolah Peggerak SD Muhmmadiyah 1 Surakarta.

Kepemimpinan transformasi adalah paradigma baru. Memiliki tujuan atau misi. Mampu mengambil keputusan strategis. Mampu memimpin perubahan. Memiliki kemampuan melaksanakan pelatihan dan pembimbingan. Mampu membangun hubungan kerja sama.

“Memiliki orientasi pembelajar, daya juang, kematangan beretika, mampu memimpin implementasi dan mampu mendorong inovasi,” ucapnya.

Sedangkan, menurut Prof Sutama bahwa Sekolah Berkemajuan dan Menggembirakan itu bisa dilihat dari input, proses maupun output. 

“KepSek efektif, Guru/Pegawai ahli. Fasilitas lengkap. Lingkungan kondusif. Tampilan sekolah Menarik. Kurikulum berstandar “tinggi”. Dana pendukung “cukup”. Siswa terseleksi,” ungkapnya.

Oleh karena itu, menurutnya, dalam proses baik sisi Pembelajaran, metode dan Pengujian Efektif. Organisasi/Manajemen/Administrasi “Baik”. Hubungan Masyarakat atau Industri erat. Unit Produksi maju, lancar. Kegiatan Ekstra kurikuler Aktif, semarak. Penerapan “Budaya” terlaksanadan Pengendalian mutu efektif .

“Outputnya nilai hasil belajar memuaskan. Kompetensi dicapai di atas standar. Tingkat kelulusan tinggi. Keterserapan ke Dunia kerja tinggi dan Kepercayaan Masyarakat tinggi,” tandasnya.

Menurut Dr Sabar Narimo, kepemimpinan transformasional kepala sekolah
berbasis kearifan lokal adalah Kepala Sekolah sebagai pembaharu,  dengan memberi keteladanan,  dan mendorong kinerja dan memberdayakan komponen sekolah (guru, tendik dan siswa) untuk mampu meningkatkan prestasi dan kualitas sekolah serta menghadapi berbagai tantangan, didasarkan atas sistem nilai yang telah dibangun.

“Nilai nilai kearifan lokal, baik berupa gagasan, tuntunan, pemikiran, akal budi, maupun karya karya berupa berupa seni, bangunan, dan peradaban lain,” pungkasnya.

Kontributor, Humas Jatmiko.

Sabtu, 28 Agustus 2021

SOLO – Pandemi Covid-19, tak halangi sekolah penggerak merdeka belajar di era industri 4.0 menuju era society 5.0. Maka dibutuhkan kepemimpinan transformatif. Kepemimpinan transformasi merupakan gaya kepemimpinan yang menginspirasi dan memberdayakan individu, kelompok dan organisasi dengan cara mentransformasi paradigma dan nilai-nilai organisasi menuju kemandirian.

Untuk mentransformasi paradigma dan nilai-nilai tersebut diperlukan pemimpin yang teladan dan mampu membangun optimisme dan percaya diri para pengikutnya. Mengapa kepemimpinan transformasi? keluar dari stigma :  sekolah besar dan tua akan sulit dikembangkan lagi keluar dari zona aman dan nyaman.

Pernyataan tersebut, disampaikan Sri Sayekti, akan disampaikan besok di Webinar Kepemimpinan Transformatif yang digelar FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (28/8/2021)

“Perjalanan panjang 86 tahun SD Muh 1, melahirkan sekolah   dengan  budaya mutu. amanah Kemdikbud Ristek, sekolah penguat pendidikan karakter nasional, sekolah model pembelajaran berbasis TIK, sekolah budaya, sekolah rujukan dan sekolah penggerak, besok Webinar bersama Dekan FKIP UMS Prof Dr Sutama, dan BPH UMS Dr Sabar Narimo,” tandasnya.

Menurut Dia, “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.“ QS Al-Insyirah Ayat 5-6

Menurut Sayekti, upaya yang bisa dilakukan baik sekolah maupun pribadi. Diawali pertama, Menyamakan cita-cita membawa SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta diusianya ke - 86 menjadi sekolah berkemajuan dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Kedua, Memotivasi seluruh  warga sekolah untuk melakukan perubahan dan tagline Tinggalkan Kebiasaan ikuti perubahan, meninggalkan kerja individual menjadi kolaborasi. Ketiga, Me-branding ulang sekolah dengan program-program unggulan.

Secara pribadi memperkuat  Spiritual,  dengan menyakini bahwa setiap amanah yang diberikan akan dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan Yang Maha Esa, Bahwa di setiap kesulitan itu ada kemudahan Memperkuat Mental dengan membangun optimisme. Selalu Belajar dan mengembangkan kapasitas untuk memaksimalkan energi dengan positif.

“Bersilahturahmi dengan mengunjungi orang-orang yang telah lebih dulu sukses. Mau berbagi dengan menyakini bahwa sebaik-baiknya orang adalah yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain, dan peserta bisa mendaftar di fkip.ums.ac.id/kepemimpinan-transformatif,” pungkasnya.

Kontributor, Humas Jatmiko.

Jumat, 02 Juli 2021

Tim guru kelas 1 SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta menyusun modul Membaca Menulis Permulaan (MMP) yang diperuntukkan bagi siswa kelas I tahun ajaran 2021/2022.

Modul ini berisi metode praktis belajar membaca dan menulis yang pemanfaatannya bisa bekerjasama melalui pendampingan orang tua di rumah. Melalui modul ini diharapkan siswa akan lebih mudah belajar membaca dan menulis.

Untuk menjamin standar dan kualitas modul, sekolah mengadakan kegiatan review modul dengan mengundang akademisi dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Fitri Puji Rahmawati, Kamis (1/7/2021).

"Modul Membaca Menulis Permulaan (MMP) yang ideal, yaitu memuat gambar, meminimalisasi petunjuk dan simbol-simbol tanda baca, memilih kata-kata yang bermakna, metode yang bervariasi, serta disusun secara sistematis," papar Fitri.

Mengenai draf modul yang sudah disusun oleh tim penulis, Fitri menyarankan agar konsisten dalam  penggunaan kata perintah.

"Gunakan efek yang sama untuk setiap satu perintah agar siswa lebih mudah dalam mengingat dan tertarik  belajar membaca," imbuhnya.

Guru kelas I yang tergabung dalam tim penulis modul, Yuli Ekowati, mengungkapkan bahwa dalam menyusun modul ini ia harus memposisikan diri seolah-olah sebagai siswa kelas I agar modul yang dibuat selaras dengan penggunanya.

"Penulisan modul dibuat semudah dan semenarik mungkin agar siswa tertarik untuk belajar membaca dan menulis permulaan," ujarnya.

Muhamad Arifin / Humas SD Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta 081329718196

Jumat, 25 Juni 2021

Pandemi Covid-19 berimbas pada semua sektor kehidupan, tidak terkecuali bidang pendidikan. Tantangan dunia pendidikan hari ini dan ke depan sangat berat. Tidak sekedar pada akselerasi pemanfaatan teknologi digital, tetapi juga membangun kualitas sumber daya manusia di lingkungan pendidikan.

Untuk mengantisipasi berbagai tantangan tersebut SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta mengadakan workshop penyusunan rencana kerja jangka panjang untuk masa empat tahun mendatang, Rabu (23/62021).

Sebagai pemantik untuk membuka wawasan perkembangan dunia kependidikan, sekolah mengundang direktur Perguruan Muhammadiyah Kottabarat, Mohamad Ali, yang juga akademisi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Selain itu, ia juga mantan kepala SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, sehingga sudah mengetahui kultur pengembangan sekolah ini.

Pada awal pemaparan, ia mengajak semua guru untuk mengambil inspirasi dari Haji Isa, pewakaf tanah yang saat ini ditempati SD Muhammadiyah program khusus kottabarat Surakarta. 

Haji Isa dulunya merupakan seorang pedagang batik dan memiliki satu-satunya tanah pekarangan yang kemudian diwakafkan kepada Muhammadiyah untuk sarana pendidikan. Hal ini menunjukkan adanya nilai perjuangan dan semangat berbagi dari pewakaf yang harus menjadi ruh perjalanan sekolah.

Selanjutnya, Mohamad Ali mengajak para guru untuk merefleksikan lima prinsip kedisplinan dari Peter M. Senge untuk meningkatkan kualitas pelayanan di sekolah. Prinsip tersebut meliputi, berpikir sistem, peningkatan kapasitas keahlian pribadi, model mental, membangun visi bersama, dan pembelajaran bersama melalui dialog dan kolaborasi.

"Isi dari buku The Fifth Discipline: Seni dan Praktek Organisasi Pembelajaran ini sebenarnya konteksnya untuk perusahaan, tetapi nilai-nilainya bisa diadopsi oleh lembaga pendidikan," ujarnya.

Pada sesi diskusi, Muhamad Arifin, salah satu peserta workshop menanyakan tentang apa yang harus dilakukan sekolah untuk menjaga kepercayaan masyarakat sehingga terus diminati, di tengah tantangan pandemi maupun pertumbuhan sekolah dasar yang semakin banyak.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Mohamad Ali mengajak guru untuk senantiasa meningkatkan kapasitas diri sesuai potensi yang dimiliki. Ia juga mewanti-wanti pentingnya meningkatkan kualitas pembelajaran yang bisa dilakukan melalui kegiatan review antarsesama guru.

"Untuk menjaga minat masyarakat menyekolahkan putra-putrinya, sekolah perlu menegaskan diferensiasi yang membedakannya dengan sekolah lain," ungkapnya.

Di akhir penjelasan, ia mengilustrasikan bahwa masa sekarang ini ibarat naik pesawat dan mengalami turbulensi. Hal yang harus dilakukan adalah jangan pernah berhenti, tetapi terus bergerak maju mencari celah dan peluang untuk tetap selamat sampai ke tujuan.

Muhamad Arifin/Humas SD Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta 081329718196

Minggu, 30 Mei 2021

SOLO – Sebanyak 4 Guru SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Imam Priyanto, Jaka Prasetya, Ani Rahmawati dan Nur Fitri Astuti dikirim sekolah mengikuti optimalisasi kecakapan guru kelas VI sekolah dasar.

Bertajuk ‘Pendidikan Seks Terintegrasi Kurikulum Kelas VI SD materi pubertas dan optimalisasi bahan ajar SD melalui integrasi seruan bertakwalah dalam teks terjemahan al Qur’an’  di Auditorium Moh. Djazman Kampus I Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di tengah pandemi Covid-19, Sabtu (29/5/2021).

Kepala Sekolah Program Sekolah Penggerak (PSP), Hj Sri Sayekti MPd mengatakan cara menyiapkan pendidik profesional di era society 5.0, memberi semangat dan melibatkan guru berbagai pelatihan dan seminar.

”Menghadapi era society 5.0, satuan pendidikan dibutuhkan adanya perubahan paradigma pendidikan. Guru berperan sebagai fasilitator, tutor, penginspirasi dan pembelajar sejati yang memotivasi peserta didik untuk ‘Merdeka Belajar’,” ujarnya.

Pembelajaran di era revolusi 4.0 bisa menerapkan hybrid/blended learning dan Case-base Learning. Bahkan pendidikan dalam era society 5.0, memungkinkan siswa atau mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran berdampingan dengan robot yang sudah dirancang untuk menggantikan peran pendidik.

Tim pengabdian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS Dini Restiyanti Pratiwi SPd MPd ketika menjadi narasumber mengatakan pengaruh apapun guru tidak dapat digantikan perannya.

“Peranan guru tidak bisa digantikan karena interaksi dan modelling atau teladan,”ujar Dini.

Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Integrasi nilai keislaman dalam bahan ajar sekolah dasar. Kurikulum desentralisasi mengacu diversifikasi, mengakomodasi keberagaman, diterapkan dengan pemahaman penyempurnaan pola pikir.

“Pendidikan saat ini, kurikulum desentralisasi, kecakapan abad 21 dan peserta didik siap menghadapi era society 5.0,” imbuhnya.

Sementara itu, Imam Priyanto salah satu peserta mengatakan mendapat pengalaman tentang bagaimana penyempurnaan pola pikir. Pola pembelajaran berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa, satu arah menjadi interaktif, terisolasi menjadi jejaring, pasif jadi aktif.

“Pola belajar sendiri jadi tim, alat tunggal jadi berbasis multimedia, ilmu pengetahuan tunggal jadi ilmu pengetahuan jamak, berbasis massal jadi kebutuhan pelanggan dan pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis,”pungkasnya.

Kontributor, Jatmiko.


SOLO – Sekolah Dasar Muhammadaiyah 1 (SDMUH1) Ketelan menggelar evaluasi dalam rangka Halal Bihalal Guru Karyawan dengan pembicara Alumni Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jaka Prasetya SSi MPd. Acara dilakukan secara tatap muka dan Streaming Youtube Radio Solo Belajar, Jum’at (28/5/2021). 

 

Kepala sekolah Hj Sri Sayekti MPd dalam sambutannya mengatakan, momentum Ramadhan mampu memanusiakan manusia untuk meningkatkan karakter disiplin dan karakter taat beragama. Sehingga meski Ramadhan telah usai, produktifitas Ramadhan akan tetap senantiasa menempel dalam diri.

“Saya berharap jaga terus semangat dan keikhlasan bapak ibu guru karyawan pasca Ramadhan, dan jaga kesehatan. Penataan formasi tahun pelajaran 2021/2022 tidak hanya mengeser-geser tetapi disesuaikan kebutuhan dan program yang akan datang, misalnya ada komite pembelajaran,” ujar Sayekti.

Jaka Prasetya yang juga Wakil Kepala Sekolah bidang Sarpras berpendapat, Hikmah syawal ada 3, yaitu pertama berdo’a kepada Allah agar amal kita diterima. Kedua, bertambahnya iman setelah ied. Ketiga,  mencari kehidupan yang berkah.

Makna berkah (barokah) artinya ziyadatul khoir.  Ar Raghib al Ashfahaniy, Berkah itu tetapnya kebaikan ilahi pada sesuatu.” [Mufradat Alfazhil Qur’an]

Keberkahan ini jika turun pada sesuatu yang sedikit, niscaya akan membanyakkannya dan jika turun pada sesuatu yang banyak, niscaya akan membuatnya bermanfaat.

“Hikmah syawal keempat, bekerja mencari rizqi dengan hati yang qona’ah tidak dipenuhi oleh ambisi dan keserakahan. Sifat qonaah dan lapang dada dengan pembagian Allah Ta’ala adalah kekayaan yang tidak ada bandingnya,” Beber Jaka, sambil tersenyum dengan tetap mematuhi protokol Covid19.

Imam Syafi’i berkata: “Bila engkau memiliki hati yang qona’ah, maka engkau dan pemilik dunia (kaya raya) adalah sama,”. Rasululloh Saw., bersabda: Barang siapa yang ridho dengan pembagian Allah Azza wa Jalla, maka Allah akan memberkahi dan melapangkan rizki tersebut untuknya.  Dan barang siapa yang tidak ridho (tidak puas), niscaya rizqinya tidak akan diberkahi,” (HR Ahmad).

Istiqomah dalam ibadah. Ibadah bukan hanya sesaat, tetapi Ibadah adalah sepanjang hayat, selama ruh dikandung jasad. “Amal yang paling dicintai Allah adalah yang istiqomah meskipun sedikit,” pesanya.

Kontributor, Jatmiko.

Ketua

Dr. Mohamad Ali, S.Ag., M.Pd
NBM. 887.570

Menu

Jadwal Sholat


jadwal-sholat

Kalender

Jam

Berita Umum

Posting Populer

Inovasi Pendidikan karakter anti korupsi SD Muhammadiyah 1 Ketelan

Informasi


Kalender Islam

Kalender Hijriyah

Unduh - Download

>> Surat Pernyataan Tidak Terjadi Konflik 2021
>> Instrumen Data Sekolah 2021
>> Form Input PTK GTK Cabdin
>> Ceklist Persyaratan PTK Baru SMA, MA,SMK
>> Ceklist Persyaratan PTK Baru SD, SMP
>> Ceklist Persyaratan PTK Baru PAUD TK
>> Rekap Form Excel Pengajuan Input PTK Baru TK, PAUD, SD, SMP
>> Materi 1 BLC
>> Materi 2 Pengenalan HTML (BLC)
>> Materi 2 Web Editor (BLC)
>> News Template
>> Pro News Template
>> Materi 3 BLC ( Membuat Email )
>> Materi 3 BLC ( Membuat Blog )
>> Blangko Pengajuan SK GTT/PTT
>> Blangko Pengajuan SK GTY/PTY
>> Instrumen Sekolah 2015
>> Memasang Link Di Pada Blog Wordpress
>> Menambah Header di Blog (Blogger)
>> Materi 4 BLC ( Membuat Blog Dengan Wordpress )
>> Materi 5 BLC ( CMS )
>> Tutorial CMS Balitbang
>> Materi 6 Localhost CMS Balitbang
>> Materi 8 Cloud Storage
>> Blangko Biodata Guru Agama Islam ( PAI )
>> Materi 9 Pembuatan Header Website
>> Blangko PPDB 2016 / 2017
>> Pengantar PPDB 2016 / 2017
>> Menambahkan Feed Rss Pada Halaman Website
>> Materi Tahsin Perguruan Muhammadiyah
>> Skrip .php untuk Feed RSS CMS Balitbang
>> Materi Google Form atau Formulir Online
>> Materi Desember 2016
>> Jadwal UTS Genap Ciri Khusus SD
>> Blangko Data Bantuan Sekolah 2016
>> Jadwal UAS ( SEKOLAH ) Ciri Khusus SMP/Mts, SMA/MA, SMK 2016/2017
>> Materi Penguatan Kepala Sekolah Tawang Mangu
>> Pengembangan Kurikulum ISMUBA 2017
>> Olimpiade Ahmad Dahlan 2017
>> Kalender Pendidikan Muhammadiyah Provinsi Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2022 / 2023
>> Kisi - Kisi Akhlaq SMK Ciri Khusus 2017 / 2018
>> Form Data Bantuan dan Prestasi Sekolah 2018
>> Pelatihan SPMU
>> Kalender Pendidikan Dikdasmen PWM Jateng 2018 / 2019
>> Instrumen Data Sekolah 2019
>> Rekaman Irama Nahawand
>> Blangko RKAS 2021
>> Surat Tarik PTK Dinas / Mutasi
>> Form Input PTK GTK Cabdin
>> Syarat Pengajuan SK Yayasan
>> Landasan Hukum Muhammadiyah ( 2016 )
>> KISI US ISMUBA WILAYAH 2022
>> BLANGKO DAYA TAMPUNG PENGGEMBIRA MUKTAMAR 48 TAHUN 2022
>> BLANGKO PAKTA INTEGRITAS
>> BLANGKO RKAS 2022/2023
>> EDARAN MENCHANDISE MUKTAMAR KE - 48
>> Syarat Pengajuan NUPTK JULI - DESEMBER 2022
>> Form Isian Data 2022 / 2023
>> Logo Musyda 2023
>> Lampiran Musyda Dikdasmen 2023
>> SYARAT DAPODIK 2023
>> BADAN HUKUM MUHAMMADIYAH PART 1
>> BADAN HUKUM MUHAMMADIYAH PART 2
>> DAFTAR PCM 2022 - 2027
>> Badan Hukum Muhammadiyah 2024
>> Maklumat PP Muhammadiyah Ramadhan 1446 H / 2025 M
>> JADWAL WAKTU SHOLAT BULAN RAMADHAN 1446 H / 2025 M

Pengunjung

Flag Counter