Sahabat Muliska – Kegiatan Pertemuan Orang Tua Murid dan Guru rutinitas disampaikan setiap awal semester untuk menyampaikan program sekolah dan menyamakan presepsi antara orang tua dengan sekolah. Kegiatan POMG di laksanakan Selasa-Rabu, 11-12 Januari 2022 di hadiri orang tua siswa kelas VII, VIII dan IX alhamdulillah menghasilkan kesepakatan dan keputusan Bersama untuk mendukung kegiatan sekolah.
Peran tersebut adalah :
1.POMG sebagai Fasilitator
Orangtua dalam hal ini menggunakan segala kemampuannya sebagai penyedia fasilitas dalam arti pendukung kebutuhan sekolah. Dalam makna yang lebih luas penyedia fasilitas di sini tidak hanya bersifat material, tetapi juga terkait penyedia sumberdaya manusia yang cakap, sehingga permasalahan di sekolah teratasi atau mengalami peningkatan oleh kehadiran pakar atau narasumber yang dihadirkan.
Tentu agar tugas tersebut dapat terlaksana dengan baik, pihak fasilitator dalam hal ini orangtua, harus menerima masukan dari orangtua, menyimpulkan pendapat mereka, menggali keterangan lebih lanjut dan membuat program yang melayani kebutuhan tersebut.
2.POMG sebagai Katalisator
Katalisator bermakna sesuatu yang menyebabkan terjadinya perubahan atau menimbulkan kejadian baru atau mempercepat suatu peristiwa. Memperhatikan pengertian itu, maka peran katalisator dari POMG merupakan pembuktian kehadiran oraganisasi orangtua dalam hal ini POMG di sekolah.
Melalui POMG, beragam hal positif dapat terjadi di sekolah. Berkat POMG pula terjadi percepatan perubahan kualitas sekolah dari perubahan yang membutuhkan rentang waktu yang cukup lama, perubahan itu terjadi dalam rentang waktu yang lebih singkat.
3.POMG sebagai Komunikator
Peran POMG sebagai komunikator adalah peran yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam sebuah proses komunikasi. Dalam bentuknya dapat diwujudkan sebagai inisiator hubungan komunikasi.
Dalam melaksanakan tugasnya, POMG tidak hanya berperan dalam menyampaikan pesan kepada seluruh orangtua siswa, namun juga memberikan respons dan tanggapan, serta menjawab pertanyaan dan masukan yang disampaikan oleh orangtua, sesuai dengan kesepakatan dan pemahaman bersama dengan warga sekolah.
4.POMG sebagai Inspirator
POMG dapat dinyatakan sebagai inspirator apabila dapat memberi inspirasi kepada seluruh warga sekolah untuk terus bersemangat dalam mengelola sekolah menjadi lebih baik. POMG menjadi sumber yang menggerakkan warga sekolah untuk memberi layanan terbaik, menguatkan pihak sekolah untuk tidak pernah berhenti berusaha menggapai yang terbaik pada situasi yang menyenangkan, maupun dalam situasi sulit.
Berkat komunikasi yang baik dengan POMG sebagai refresentatif dari seluruh orangtua, pihak sekolah menjadi semakin percaya diri atas segala potensinya, sehingga dapat mengemban amanahnya mengapai visi sekolah.
Kamis, 13 Januari 2022
11.03
admin
Sinergi
No comments
Senin, 10 Januari 2022
13.08
admin
FKIP, Sinergi, UMS
No comments
Adapun tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi guru dan dosen dalam bidang Pendidikan dan Pengajaran, penelitian, Pengabdian dan penerbitan artikel ilmiah. Jenis kerjasama ini adalah Penyelenggaraan Program Kemitraan Dosen LPTK FKIP UMS dengan guru secara tatap muka di sekolah mitra.
Bentuk kegiatan meliputi:
a. Pembekalan konsep Pendidikan Abad 21, pedagogis modern, learning community, konsep pendidikan paradigma baru
b. Implementasi program kemitraan dosen LPTK ke sekolah tahap
1) Melakukan survey baseline kondisi pembelajaran di sekolah (analisis permasalahan pembelajaran)
2) Bersama guru menentukan rencana penelitian tindakan kelas (PTK) untuk perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan
3) Guru dan Dosen bersama mahasiswa mengembangkan rancangan pembelajaran inovatif
4) Implementasi pembelajaran di kelas, observasi, dan pengambilan data
5) Refleksi dan redesign rancangan pembelajaran
6) Aktivitas 2,3,4, dan 5 dilakukan dalam 4 kali kunjungan ke sekolah
7) Dosen mengajar 2 kali di luar siklus PTK yang direncanakan
c. Keluaran kegiatan minimal:
1) Proposal Penelitian Tindakan Kelas
2) Laporan Hasil Penelitian
3) Artikel Publikasi Submit di Sinta 3
4) Rancangan pembelajaran (RPP/Modul ajar)
5) Video dokumentasi kegiatan
d. Dosen yang dilibatkan dalam kegiatan ini berasal dari program studi berikut:
1) Pendidikan Akuntansi
2) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
3) Pendidikan Matematika
4) Pendidikan Guru Sekolah Dasar
e. Guru yang berkolaborasi dengan dosen memiliki bidang mengajar yang sesuai
Dua guru SMA Muhammadiyah 1 Surakarta yang akan bermitra adalah Siti Marfuah, S.Si., yang mengajar matematika dan Sri Sunanik, M.Pd., yang mengajar Bahasa Indonesia. Dari UMS, Dr. Miftakhul Huda, M.Pd. yang bermitra dengan Sri Sunanik, M.Pd., berujar siap untuk bekerjasama dalam dengan Sri Sunanik, M.Pd. untuk memulai dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada sampai membuat prososal PTK dan penjurnalannya.
Jumat, 23 Maret 2018
20.28
admin
Green, Lingkungan, School, Sinergi
No comments
Jum'at, 23 Maret 2018. SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Bersinergi Wujudkan Sekolah Adiwiyata di Surakarta
Salah satu bentuk komitmen ini diwujudkan melalui memperbaiki fasilitas dan penyiapan dengan bekerja bakti membersihkan lingkungan, hemat air, listrik, membuat aneka kerajinan dari bahan bekas, pengelolaan lingkungan, pembibitan tanaman obat, green school, pemilahan sampah baik organik dan an organik serta penghijauan dalam konsep satu atap pembelajaran berbasis lingkungan menuju sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan (ADIWIYATA).
Kepala Sekolah Sri Sayekti, S.Pd., M.Pd. mengatakan, bahwa Visi Sekolah Kami ialah Membentuk lembaga pendidikan unggul kompetitif dengan sumber daya insani yang berakhlaq mulia, berkarakter utama, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sehat, dan peduli lingkungan hidup. Untuk itu, pendidikan lingkungan menjadi fokus kegiatan sekolah untuk mewujudkan warga sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan hidup.
“Kita ingin membangun budaya lingkungan, bagaimana pengetahuan tentang lingkungan dapat diajarkan, di sana supaya tercipta generasi milenial yang kontinue memiliki kesadaran akan arti pentingnya menjaga lingkungan,” kata Sri Sayekti saat praktik baik bergotong royong membersihkan lingkungan bersama warga sekolah.
Kepala Sekolah menyebutkan, dengan adanya penerapan konsep maupun teori ini di sekolah, tidak serta merta menjadi materi pembelajaran. Peserta didik dan guru lebih difokuskan menerapkan langsung kebiasaan menjaga kebersihan di setiap aktifitas di sekolah maupun di rumah.
Menurut Jatmiko, perlu kerja keras dan kerja sama dari semua pihak, mulai dari sekolah, komite dan orangtua siswa untuk mewujudkan sikap menekankan kesadaran untuk cinta pada lingkungan.
"Karena kalau satu saja dari komponen-komponen tersebut tidak sinergi, maka akan sangat sulit terealisasi, Rabu, 28 Maret 2018 sekolah juga akan ada pembinaan dan visitasi" katanya.
Dia menjelaskan, jika di kalkulasi terus terang kekuatan internal di sekolah selalu di dukung positif.
"Kekuatan eksternal yang sangat besar di luar sana yang selama ini membantu sekolah. misalnya dari sisi sarana dan prasarana, Toilet kami pisah antara laki-laki dan perempuan. Kalau toiletnya bersih, bisa dipastikan kebersihan yang lain juga bisa dijaga," katanya. Humas Jatmiko.
Redaksi : SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta
Dokumentasi : SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta