SOLO – Sekolah Dasar (SD) Rujukan Nasional Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Jawa Tengah, bertindak cepat membentuk Satuan Tugas Percepatan Pencegahan Covid-19.
Hal itu diputuskan dalam rapat koordinasi pencegahan penyebaran Covid-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda, bahkan kian merajalela, Senin (15/6/2020).
Rapat digelar di aula sekolah sehat, dipimpin Kepala Sekolah Sri Sayekti dan dihadiri Wakil kepala bidang Kurikulum SW. Winarsi, Kesiswaan Imam Priyanto, Sarpras Jaka Prasetya, AIK Ahmad Syaifuddin, Tim IT, Bendahara dan Bum’s.
Hal itu diputuskan dalam rapat koordinasi pencegahan penyebaran Covid-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda, bahkan kian merajalela, Senin (15/6/2020).
Rapat digelar di aula sekolah sehat, dipimpin Kepala Sekolah Sri Sayekti dan dihadiri Wakil kepala bidang Kurikulum SW. Winarsi, Kesiswaan Imam Priyanto, Sarpras Jaka Prasetya, AIK Ahmad Syaifuddin, Tim IT, Bendahara dan Bum’s.
Satgas Percepatan Pencegahan Covid-19, diketuai Imam Priyanto, Wakil Ahmad Syaifuddin, Sekretaris SW. Winarsi, Indriyani, Bendahara Ria Susanti, Puji Rahayuningsih.
Teknis lapangan Hafid Sinung E, Baruno Nasution, Sarpras Jaka Prasetya Winursito, Sosialisasi Danardono Sri Pamungkas, Lilik Haryono, juru bicara Wakil Kepala bidang Humas, Jatmiko, Tim kesehatan Nurtiningsih, Kantin Iin Tri Mayasari dan Eny Khusnul Hotimah.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Sekolah Sri Sayekti menjelaskan, untuk pencegahan penyebaran Covid-19, pusat komandonya adalah Usaha Kesehatan Sekolah yang mengutamakan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat merupakan proritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran.
Teknis lapangan Hafid Sinung E, Baruno Nasution, Sarpras Jaka Prasetya Winursito, Sosialisasi Danardono Sri Pamungkas, Lilik Haryono, juru bicara Wakil Kepala bidang Humas, Jatmiko, Tim kesehatan Nurtiningsih, Kantin Iin Tri Mayasari dan Eny Khusnul Hotimah.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Sekolah Sri Sayekti menjelaskan, untuk pencegahan penyebaran Covid-19, pusat komandonya adalah Usaha Kesehatan Sekolah yang mengutamakan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat merupakan proritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran.
"Adanya satgas ini, memperkuat bagaimana tahun pelajaran 2020/2021 dan harus mengikuti aturan pemerintah serta persyarikatan, apabila belum zona hijau kita akan daring terlebih dahulu," ujarnya, ditemui di kantor lantai satu usai melepas 140 siswa kelas VI secara online, Senin (15/6/2020).
Selain Satgas kata dia, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center Kota Surakarta dan puskesmas Stabelan.
"Kita akan intensifkan pelatihan daring, pembuatan modul, membentuk tim Information Technology (IT), meningkatkan kualitas belajar dari rumah (BDR), menentukan teknologi, media sebagai bahan pembelajaran yang terarah dan terukur berbasis internet seperti Whatsapp, Google Classroom, Google Meeting, Webex, Zoom, Schoology dan Radio Pendidikan Solo Belajar," katanya.
Selain Satgas kata dia, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center Kota Surakarta dan puskesmas Stabelan.
"Kita akan intensifkan pelatihan daring, pembuatan modul, membentuk tim Information Technology (IT), meningkatkan kualitas belajar dari rumah (BDR), menentukan teknologi, media sebagai bahan pembelajaran yang terarah dan terukur berbasis internet seperti Whatsapp, Google Classroom, Google Meeting, Webex, Zoom, Schoology dan Radio Pendidikan Solo Belajar," katanya.
Tim gugus tugas sekolah memastikan SOP sekolah, mengisi ceklist kesiapan, memastikan lembar monitoring, pengawasan protokol kesehatan, memastikan fasilitas sekolah dalam keadaan bersih dan sehat dengan disinfektan sesudah sesudah dan sebelum pembelajaran.
Ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan, toilet bersih, sarana cuci tangan air mengalir, akses layanan kesehatan, area wajib masker, punya thermogun (pengukur suhu tubuh tembak dan membuat kesepakatan bersama komite satuan pendidikan terkait.
Ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan, toilet bersih, sarana cuci tangan air mengalir, akses layanan kesehatan, area wajib masker, punya thermogun (pengukur suhu tubuh tembak dan membuat kesepakatan bersama komite satuan pendidikan terkait.
“Apabila ditemukan warga sekolah dengan gejala influenza dan suhu badan 38°C ke atas, tim gugus tugas merekomendasikan untuk yang bersangkutan tidak mask sekolah dan dipulangkan, koordinasi MDMC dan layanan kesehatan yang ditunjuk,”Pungkas Juru bicara, Jatmiko.
Humas, Jatmiko.
Humas, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar