Keterangan Foto :
Dwi Jatmiko, S.Pd.I
Guru al Qur’an SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta
Mahasiswa PAI Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta
Sering kali kita merasa kepedulian umat Islam untuk mempelajari untuk mempelajari dan mendalami Al-Qur’an masih sangat memprihatinkan. jangankan mempelajari dan mendalami membacanya setiap hari saja belum dilakukan padahal turun ayat pertama bernada perintah “Iqra” = Baca. banyak yang mengorbankan dirinya sampai meninggal dunia belum paham Al-Qur’an.
Akibat tidak ada kepedulian, pemahaman terhadap Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya masih kulit-kulitnya saja. Belum bisa meresap ke dalam Qalbunya. Sehingga tidak mampu menggerakkan jiwa raganya ke jalan yang lurus. Di era derasnya informasi dan digitalisasi masih ada persepsi bahwa al Qur’an itu sulit, al qur’an tidak mudah dipelajari. Faktanya adalah Allah SWT menjamin mudah. Sebagaimana tertuang di dalam QS. Al-Qomar surat ke 54 hingga di ulang 4 kali pada ayat 17, 22, 32, 40.
“Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?
Allah menegaskan bahwa Al-Qur’an itu mudah untuk dipelajari. Allah menanyakan Adakah orang yang mau mempelajari ? Mari kita mencoba mempelajari bersama, kita dan kami akan menemukan bahwa kosakata al Qur’an berjumlah sebanyak 110.000 kosakata. Namun setelah diteliti lebih dalam, ternyata 79 % kosakata ulang. 79 % kosakata yang diulang-ulang missal sebut saja kosakata alladziina muncul sebanyak 810, hum sebanyak 3000, ulaaika sebanyak 205, Allah sebanyak 2698. Sisanya 21 % kosakata kunci, dengan membuka surat al Baqarah.
Siapapun ingin bisa membaca Al-Qur’an, berlatih dulu membaca Surah Al Baqarah. Siapapun ingin lancar membaca Al-Qur’an, lancarkan dulu bacaan Surah Al Baqarah. Begitu pula bagi siapapun ingin bisa menerjemahkan Al-Qur’an, berlatih dulu menerjemahkan Surah Al Baqarah. Kemudahan yang Allah SWT., jadikan di dalam Alquran mudah. Tidak ada satu pun kitab suci samawi atau langit yang Allah turunkan ke dunia yang memiliki sifat mudah seperti Alquran. Allah jaga kitab ini secara sempurna. Adapun kitab-kitab terdahulu sebelum Alquran dibaca melalui lembaran-lembaran. Sedangkan Alquran sangat mudah untuk dibaca, dipahami, dihafalkan, dan diamalkan serta disyiarkan.
Sebut saja, apa yang terjadi pada era RA Kartini sesungguhnya saat ini tidak harus terjadi lagi, karena Al Quran juga sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Bahkan mempelajari al quran tidak terbatas hanya dengan mushaf yang tercetak di atas kertas, namun juga sudah tersedia dalam berbagai bentuk media, termasuk al Qur'an digital. Sehingga untuk memahami al Quran, kembali pada pertanyaan retoris pada 4 ayat dari surat Al Qomar itu, Adakah dari kita mau mengambil pelajaran ? Jawabnya kembali kepada diri kita masing-masing.
Al Qur’an itu identik dengan Allah Swt., maka jika kita mau istiqomah mempelajari dan memahami Al-Qur’an niscaya mukjizat keberkahan dan barokahnya akan dilimpahkan oleh Allah SWT kepada kita berwujud kesehatan, kekuatan, Kesabaran dan kemudahan dalam segala urusan kita di masa-masa sulit seperti saat ini, di tengah pagebluk Covid-19, Omicron dan langkanya minyak goreng.
Al Qur’an itu mudah dipelajari, di antara contoh untuk membedah anatomi peristiwa yang luar biasa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw tujuannya memenuhi undangan Allah swt dan menjemput perintah shalat lima waktu. Bisa dibayangkan, jarak Makkah-Madinah 450 kilometer. Pada masa itu, kurang lebih memakan waktu perjalanan dua pekan—15-16 hari—dengan unta. Sedangkan jarak Madinah-Jerussalem 1200 kilometer.
Firma Allah Swt., Qs. Al Isra’ (17) ayat 1, Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
“Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya” (QS. Az Zumar (39) ayat 2)
“Dan Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar kebenaran yang diyakini” (QS. Al Haaqqah (69) ayat 51)
“Dan Al Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat” (QS. Al Qalam (68) ayat 52)
“Al Qur`an adalah pemberi syafaat yang diterima syafaatnya Dan petunjuk yang diakui sungguh kebenarannya Barangsiapa yang menjadikan Al Qur`an pemimpinnya. Maka ia (Al Qur`an) akan menuntunnya kedalam syurga
Dan barangsiapa meletakkan Al Qur`an dibelakangnya, Maka ia (Al Qur`an akan menghelanya ke dalam neraka” (Hadits riwayat Ibnu Hibbah)
“Dan Kami turunkan (Al Quran) itu dengan sebenar-benarnya dan Al Quran itu telah turun dengan (membawa) kebenaran. dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan” (QS. Al Israa` (17) ayat 105)
“(Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. Ali `Imran (03) ayat 138)
“Al Qur`an ialah Cahaya (penerangan) yang nyata Dan Peringatan yang bijaksana dan jalan yang lurus” (Hadits riwayat Baihaqi)
“Dan janganlah kamu mengikuti Apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya” (Al Qur`an surat Al Israa` (17) ayat 36)
“Alif, laam, raa. ini adalah ayat-ayat kitab (Al Quran) yang nyata (dari Allah). Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya” (Al Qur`an surat Yusuf (12) ayat 1-2)
“Tiada dari Nabi-nabi melainkan diberikan kepadanya mukjizat Atau agar manusia beriman atasnya, Dan bahwasanya yang diberikan kepadaku adalah wahyu, Yang diwahyukan Allah kepadaku, Dan sesungguhnya aku mengharapkan Agar kebanyakan mereka menjadi pengikutku sampai hari kiamat” (Hadits riwayat Muslim)
Selamat Isra’ Mi’raj. Semoga kita, keluarga, dan keturunan kita selalu mendirikan dan menjaga shalat serta memahami al qur’an yang muaranya peduli agama, peduli manusia, peduli lingkungan dan system.
0 comments:
Posting Komentar