SOLO – Dua guru Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta mengikuti Bmtek Tips dan Trik Juara Olimpiade yang diselenggarakan oleh FKKS SD/MI Muhammadiyah Jawa Tengah di Hotel Muria Semarang Jl Dr Cipto No 73, 25-26 Februari 2022.
Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana dan Prasarana Jaka Prasetya SSi MPd, menjelaskan mendapatkan materi dari Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA Dr Raden Ridwan Hasan Saputra MSi, Pelatihan Cara Berpikir dan Karakter Suprarasional.
“Sekolah mengutus saya dan bu Rusmawardah untuk mengikuti Bimtek bersama Pemateri Internasional. Ada materi dari Pak Ridwan 3 Antena Manusia, akal uacapan. Hati niat, dan panca indera perbuatan,” ujar Jaka, Alumnus Pasca UMS, Sabtu (26/2/2022).
Panca indera meliputi penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan pengecap. Akal, mendeteksi hal yang terindera oleh panca indera. Hati, mendeteksi hal-hal gaib yang tidak terindera oleh panca indera.
“Contoh panca indera tukang becak, tukang bangunan. Akal, guru, dosen dan manager. Sedangkan hati pemuka agama,” ujarnya.
Dua jenis penggunaan antena hati. Supranatural dari roh jahat, iblis, dan syetan. Suprarasional dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada”. QS. Al-Hajj Ayat 46
Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak,maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599)
Praktik menghidupkan hati pejamkan mata Anda terlebih dahulu,lalu sebut nama Tuhan Yang Maha Esa menggunakan hati. “Ya Allah, sesungguhnya ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk mendapat ridhoMU”.
“Usahakan setiap waktu wadah rezeki (tabungan jiwa) kita terus membesar agar tidak menjadi orang yang merugi. Setiap orang, apapun profesinya, akan menjadi orang besar ketika mempunyai wadah rezeki (tabungan jiwa) yang besar,” pungkas Jaka, mengakhiri pengalaman bimtek.
Kontributor, Humas Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar