SOLO – Pasca diumumkannya penyebaran virus corona telah sampai ke Indonesia oleh Presiden Joko Widodo Senin 2 Maret 2020, memunculkan beragam reaksi dari masyarakat Indonesia.
Bahkan erupsi Gunung Merapi pagi ini membuat sejumlah wilayah diguyur hujan abu. Tak terkecuali Lapangan Sekolah Sehat SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta.
dr. Suci Suci Wuryanti dari Puskesmas Stabelan mengatakan, kebetulan kami dengan tim dalam rangka pembinaan Lomba Sekolah Sehat (LSS) Nasional sekolah sekaligus meninjau sekolah dari segala aspek penilaian dari tim pusat di mana, kami berusaha dengan sekolah berkoordinasi untuk bisa memenuhi seluruh indikator itu.
Bahkan erupsi Gunung Merapi pagi ini membuat sejumlah wilayah diguyur hujan abu. Tak terkecuali Lapangan Sekolah Sehat SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta.
dr. Suci Suci Wuryanti dari Puskesmas Stabelan mengatakan, kebetulan kami dengan tim dalam rangka pembinaan Lomba Sekolah Sehat (LSS) Nasional sekolah sekaligus meninjau sekolah dari segala aspek penilaian dari tim pusat di mana, kami berusaha dengan sekolah berkoordinasi untuk bisa memenuhi seluruh indikator itu.
“Insya Allah SD Muh. 1 bisa menjadi juara 1 tingkat nasional sekolah sehat dan itu menjadi harapan provinsi Jawa Tengah semoga tercapai, dan kami akan membantu sekuat tenaga maksimal dan optimal,” ucapnya kepada Wartawan, Selasa (3/3/2020).
Suci Suci Wuryanti menambahkan kami menginisiasi program sosialisasi Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat, ada langkah-langkah cara hadapi virus corona dan dampak hujan abu gunung merapi.
Untuk debu bisa kerja sama dengan cleaning servis, dan pencegahannya anak-anak supaya pakai masker dan banyak minum air putih.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) diantaranya makan dengan gizi seimbang, rajin olahraga dan istirahat cukup, cuci tangan pakai sabun, jaga kebersihan lingkungan, tidak merokok, minum air mineral 8 gelar per hari, makan makanan yang dimasak, dan jangan lupa berdo’a.
Suci Suci Wuryanti menambahkan kami menginisiasi program sosialisasi Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat, ada langkah-langkah cara hadapi virus corona dan dampak hujan abu gunung merapi.
Untuk debu bisa kerja sama dengan cleaning servis, dan pencegahannya anak-anak supaya pakai masker dan banyak minum air putih.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) diantaranya makan dengan gizi seimbang, rajin olahraga dan istirahat cukup, cuci tangan pakai sabun, jaga kebersihan lingkungan, tidak merokok, minum air mineral 8 gelar per hari, makan makanan yang dimasak, dan jangan lupa berdo’a.
“al Hamdulillah di Surakarta untuk Corona sampai saat ini belum terdeteksi, yang penting karena penyebabnya virus kita semua harus meningkatkan daya tahan tubuh dengan germas, bila batuk, pilek, dan sesak nafas segera ke fasilitas kesehatan,” katanya.
Senada Karlina Kartika Sari, S KM penyuluh kesehatan masyarakat Dinas Kesehatan Kota Surakarta menghimbau warga sekolah dan umumnya masyarakat luas untuk membiasakan pola hidup sehat.
Menurutnya, membiasakan hidup sehat dampaknya bukan untuk orang lain, tetapi untuk diri sendiri, dan cara meraih kesehatan, tergantung dari pola hidup sehari hari yang dijalankan.
“Kalau ingin sehat, harus dimulai sejak dini dengan melakukan pola hidup sehat antara lain selektif dalam memilih makanan, dan rajin berolahraga. Sehat diimulai dari saya!, katanya ketika dihubungi melalui WA.Senada Karlina Kartika Sari, S KM penyuluh kesehatan masyarakat Dinas Kesehatan Kota Surakarta menghimbau warga sekolah dan umumnya masyarakat luas untuk membiasakan pola hidup sehat.
Menurutnya, membiasakan hidup sehat dampaknya bukan untuk orang lain, tetapi untuk diri sendiri, dan cara meraih kesehatan, tergantung dari pola hidup sehari hari yang dijalankan.
Sementara itu, Kepala Sekolah Hj. Sri Sayekti melalui Wakil kepala sekolah bidang Humas, Jatmiko menyambut baik pembinaan hari ini dari tim Puskesmas Stabelan yang menterjunkan di lapangan sebanyak 8 personil.
“Terima kasih atas pembinaan hari ini, Islam melarang memakan daging hewan buas yang bertaring, darah, dan hewan-hewan yang disebutkan di Alquran, dan umatnya agar senantiasa menjalankan salat lima waktu dan menjaga wudu serta mengurangi intensitas sentuhan,”pungkasnya.
Humas, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar