Yusrika Firda Isnaini, S.Pd menjadi narasumber kunci pada kegiatan In House Training (IHT) bertema "Optimalisasi Pemanfaatan Fitur PMM dalam pembelajaran" yang digelar di aula lantai 2 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta, rabu (7/12/22).
Dalam sambutannya Kepala Sekolah Sri Darwati, S.Pd, M.Pd menyampaikan SMA Muhammadiyah 2 Surakarta sebagai sekolah penggerak harus mampu memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) untuk pembelajaran.
Kepala Sekolah menekankan agar PMM segera untuk diselesaikan.
"Untuk siswa-siswi kita nanti diusahakan untuk didaftarkan agar bisa login ke akun PMM, PMM segera dilaksanakan untuk pembelajaran kita", ucapnya
Darwati berharap PMM bisa dikembangkan, dipakai dan selesai tepat waktu, katanya menutup sambutan.
Sementara itu, Abdul Munip, S.Pd, M.Hum dalam sambutannya mengatakan sekolah ini harus fokus mensukseskan sekolah penggerak, dan SMA Muhammadiyah 2 Surakarta paling fokus di program sekolah penggerak, buktinya diselenggarakan IHT tentang PMM ini.
"Kita ikuti perubahan, jangan menolak atau mundur sebagai sekolah penggerak", kata Munip yang juga sebagai pengawas SMA Kota Surakarta.
Munip menilai kegiatan IHT dilaksanakan karena ingin mengoptimalkan penggunaan PMM, baik oleh guru maupun oleh siswa.
"Harapannya SMA Muhammadiyah 2 Surakarta menjadi pelopor, inisiator dalam digitalisasi sekolah penggerak", pungkasnya.
Dalam kegiatan inti, Yusrika Firda Isnaini, S.Pd mengatakan tujuan diadakan kegiatan IHT ini adalah mengenal platform merdeka mengajar (mengajar, belajar, dan berkarya), memanfaatkan fitur perangkat mengajar, assessmen murid, membuat kelas, membagikan konten dan lain-lain.
"Sebagai pendidik, kita bisa belajar menjelajah fitur-fitur PMM melalui pelatihan mandiri maupun video inspirasi", katanya.
"Sudah nggak zaman yah, sekarang kita diundang seminar kesana kemari, karena di kurikulum merdeka kita diminta belajar mandiri di PMM. Jadi jangan menyalahkan pemerintah kalau kurikulum ini merasa belum disosialisasikan, karena kita sendiri tidak mau belajar dari PMM", pungkasnya.
"Untuk assesmen murid yang tersedia baru numerasi dan literasi untuk assessmen awal. Pentingnya assessmen awal untuk menentukan tipe dan jenis murid dalam belajar yang dikenal pembelajaran berdiferensiasi. Diferensisasi ada konten, proses dan produk", Kata Narasumber yang akrab dipanggil Firda itu.
Tidak kalah pentingnya adalah aksi nyata, Firda meminta agar aksi nyata yang dibuat oleh guru jangan plagiasi, karena melanggar aturan dan berkasnya bisa dikembalikan lagi oleh kurator kepada guru bersangkutan.
Firda meminta agar guru benar-benar mendokumentasikan ketika melaksanakan kegiatan aksi nyata yang isinya adalah deskripsi kegiatan, dokumentasi kegiatan, dan umpan balik.
"Tips lolos aksi nyata, pastikan sesuai dengan panduan yang tertera pada tiap-tiap topik aksi nyata", katanya. (jdn_muh2).
0 comments:
Posting Komentar