Surakarta - SMA Muhammadiyah 2 Surakarta menggelar In House Training (IHT) dengan tema "penguatan pendidik dan tenaga kependidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan" di ruang aula lantai 2, selasa (6/12/22).
Kegiatan ini diikuti oleh semua pendidik dan tenaga kependidikan yang berlangsung dengan lancar.
Turut hadir Drs. Tridjono, pimpinan majelis Dikdasmen PDM Surakarta mengisi sambutan dan sekaligus membuka acara. Selain itu, ada narasumber dari Cabdin Wilayah VII; Edi Purwanto S.E, M.M dan narasumber kedua Drs. Supraptono, M.Pd yang akan memberikan pencerahan terkait mutu pendidikan.
Dalam sambutannya Kepala Sekolah melalui Waka Kurikulum, Dewi Wulandari, S.Pd mengatakan bahwa IHT merupakan pedoman persiapan menghadapi semester 2 dalam rangka meningkatkan pelayanan dan tata kelola SMA Muhammadiyah 2 Surakarta yang berkualitas.
Dewi pun mengucapkan terima kasih atas partisipasinya para peserta yang mengikuti kegiatan ini dengan baik walaupun ditengah-tengah kesibukannya masing-masing.
"Ditengah-tengah kesibukan penilaian akhir semester (PAS) Refreshingnya IHT ya, yang panting seneng dan bisa mengikuti dengan baik", ucapnya.
Sementara itu, Drs. Tridjono mengatakan bahwa IHT merupakan penyegeran ulang untuk para pendidik dan tenaga kependidikan dan mengingatkan pentingnya tugas pokok guru agar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
"Saya berharap sekolah kita semakin lama semakin maju", ucap Tridjono menutup pembicaraan.
Dalam kegiatan inti Edi Purwanto, S.E, M.M menyampaikan bahwa untuk meraih visi-misi harus mengelola sumber daya manusia (SDM) yang ada sebagai sumber daya paling priortitas.
"IHT sebagai salah bentuk memajukan SDM kita", kata Edi yang menjabat sebagai Kasi SMA/SMK dan SLB Kota Surakarta.
Lanjut Edi, tanpa adanya sinkronisasi antara pendidik dan tenaga kependidikan maka mustahil visi-misi bisa diraih.
Selain itu, tata kelola sekolah yang baik dimulai dari rekrutmen sesuai dengan master plan yang ada.
"Saya yakin sekolah punya master plan. Misal syarat jadi guru minimal D3", katanya.
Edi pun menambahkan jika ingin sekolahnya maju, maka kepala sekolah harus mampu mengidentifikasi peluang dan tantangan kedepan.
Sementara itu, Drs. Supraptono, M.Pd banyak menyoroti tentang kompetensi guru sesuai PP. No. 74 tahun 2008 yaitu kompetensi paedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian.
Selain itu, diharapkan guru SMA Muhammadiyah 2 Surakarta masuk kriteria guru profesional, guru hebat, dan guru luar biasa, katanya.
Guru profesional diantaranya adalah mampu mempengaruhi siswa, mempunyai integritas, mampu sebagai inisiator, mampu memotivasi, dan mampu memberdayakan siswa dalam pembelajaran.
Lanjut Supraptono, yang termasuk kriteria guru hebat adalah fleksibel, optimistis, respek, cekatan, dan humoris.
"Kita jadi guru jangan terlalu kaku, kita harus fleksibel dan humoris tentunya", ujar Supraptono
"Terakhir, yang termasuk guru luar biasa diantaranya memiliki integritas, optimistis, menyukai perubahan, berani menghadapi resiko, ulet dan mau belajar, katalistis, berdedikasi dan komit", tuturnya.
0 comments:
Posting Komentar