Novi menyetujuinya. Dan jadilah cerpen Novi menghiasi lembaran sastra dan bahasa di Maluku Utara. Judul cerpennya "Uang 50 Juta", mengisahkan tentang tarik ulur keputusan seorang ibu membelanjakan uangnya di jalan Allah atau jalan dunia. Pertentangan yang kuat toh harus dipilih salah satu. Begitulah ceritanya.
“Cerpen adalah cerita pendek, berisi cerita yang terjadi sehari- hari. Topiknya bisa RT masalah sehari- hari yang remeh temeh, tapi juga bisa bercerita tentang seni, budaya bahkan politik ataupun teknologi, namun dikemas dalam artikel cerita pendek, disebut cerpen, ada tokohnya, pelakunya, dan liku-likunya. Ada konflik bathin, yang akhirnya action mengambil keputusan,”papar Novi Saptina.
Itulah yang membuat Dra.Novi Saptina, setelah terpilih 100 terbaik pengkampanye bahasa Bangga Berbahasa Indonesia, melebarkan karyanya menulis cerpen.
Dan Cerpennya diakui Balai Bahasa Maluku Utara, dan diterbitkan di majalah Bahasa dan Sastra Harmoni. Sebuah majalah yang memuat tulisan Bahasa Indonesia dan Satra, dibawah Kemendikbud Republik Indonesia.
Dikatakan oleh Novi, “Ini adalah salah satu tugas yang diemban sebagai pengkampanye bangga berbahasa Indonesia, Dimulai dari cerpen,”ucapnya.
Karena ingin melebarkan kemampuaanya menulis cerpen dengan bahasa dan sastra yang baku dan standart yang diukur oleh balai bahasa, setelah sudah berbagai karyanya opini, esai, feature, juga video pendek mendapat beberapa penghargaan dan kejuaraan.
Dari cerpen ini diharapkan akan melebarkan sasaran pada pecinta cerpen untuk mensosialisasikan tema lebih luas lagi dengan kemasan cerpen.
“Khususnya dalam berbahasa Indonesia yang baik. Namun juga melalui cerpen bisa disampaikan isu- isu nasional,” pungkasnya.
Dihubungi, Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti MPd menyampaikan walaupun usia sudah tidak produktik pendidik kami tetap berinovasi dan produktif.
“Silakan bu Novi bisa berkolaborasi dengan pedalangan, musik, dan olahraga,’’ Pungkas Sayekti, di sela-sela penyerahan tali asih.
Humas, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar