SOLO – Islam berkemajuan digagas oleh Muhammadiyah semakin mendapatkan tempat di masyarakat luas walapun di tengah pagebluk Covid-19.
Ditandai semakin banyak antusiasme orang tua mengamanahkan putra-putrinya bersekolah dan belajar di lembaga pendidikan milik amal usaha Muhammadiyah.
Di bawah naungan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta, tim Nahawand siapkan rekaman untuk memperkaya literasi Al-Qur’an dan menjaga kepercayaan publik di Gedung Pusdiklat Muhammadiyah Darmo Tjahjono Solo, berlangsung sejak Jum’at (10/7/2020) hingga Jum’at (17/7/2020).
Humas Tim Tahsin Tilawah Jatmiko mengatakan dalam melantunkan Alquran, adakalanya bernada sedih maupun gembira sesuai dengan kadungan makna di masing-masing surah.
"Misalkan saat menjelaskan neraka ataupun surga," ujar Jatmiko, (Kamis 16/7/2020).
Ditandai semakin banyak antusiasme orang tua mengamanahkan putra-putrinya bersekolah dan belajar di lembaga pendidikan milik amal usaha Muhammadiyah.
Di bawah naungan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta, tim Nahawand siapkan rekaman untuk memperkaya literasi Al-Qur’an dan menjaga kepercayaan publik di Gedung Pusdiklat Muhammadiyah Darmo Tjahjono Solo, berlangsung sejak Jum’at (10/7/2020) hingga Jum’at (17/7/2020).
Humas Tim Tahsin Tilawah Jatmiko mengatakan dalam melantunkan Alquran, adakalanya bernada sedih maupun gembira sesuai dengan kadungan makna di masing-masing surah.
"Misalkan saat menjelaskan neraka ataupun surga," ujar Jatmiko, (Kamis 16/7/2020).
Persiapan rekaman Juzz 30 dengan irama Nahawand melibatkan guru al Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab. Listyanto Eko Putro, Asni Fauziah, Suhanto, Achmad Sudibyo, Hastono Nur Wahyudi, Siti Rosyidah, dan Ahmad Khoiril Anwar.
“Ada yang bertanya apakah keunggulan sekolah Muhammadiyah? Pelajar di sekolah Muhammadiyah tidak hanya diajarkan kuat ilmu agama tapi juga kuat ilmu pengetahuan. Inilah keunggulan sekolah Muhammadiyah dengan sekolah lain,” papar Jatmiko yang juga Wakil Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan.
langgam bacaan Alquran beraneka macam. Paling dikenal dan banyak digunakan ada tujuh, yakni bayati, shoba, nahawand, hijaz, rost, sika, dan jiharka. Dalam Ke tujuh jenis itu terdapat tingkatan dan variasi nada yang berbeda.
“Membaca Alquran merdu dan berirama dalam istilah lainnya dikenal taghanni bukanlah hal yang baru dalam sejarah Islam. Khususnya Majelis Dikdasmen Solo akan menggunakan satu dari delapan nagham tersebut ketika membaca Alquran, terutama Nagham Nahawand (Iraqi),” tuturnya.
“Ada yang bertanya apakah keunggulan sekolah Muhammadiyah? Pelajar di sekolah Muhammadiyah tidak hanya diajarkan kuat ilmu agama tapi juga kuat ilmu pengetahuan. Inilah keunggulan sekolah Muhammadiyah dengan sekolah lain,” papar Jatmiko yang juga Wakil Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan.
langgam bacaan Alquran beraneka macam. Paling dikenal dan banyak digunakan ada tujuh, yakni bayati, shoba, nahawand, hijaz, rost, sika, dan jiharka. Dalam Ke tujuh jenis itu terdapat tingkatan dan variasi nada yang berbeda.
“Membaca Alquran merdu dan berirama dalam istilah lainnya dikenal taghanni bukanlah hal yang baru dalam sejarah Islam. Khususnya Majelis Dikdasmen Solo akan menggunakan satu dari delapan nagham tersebut ketika membaca Alquran, terutama Nagham Nahawand (Iraqi),” tuturnya.
Lagu Nahawand terdiri dari lima model dan dua selingan, yaitu Nuqrasy dan Murakkab. Adapun tingkat suara Nahawand ada dua, yakni Jawab dan Jawabul Jawab.
Ciri-ciri variasi Nuqrasy adalah bernada rendah (turun) sedangkan variasi Murakkab bernada tinggi (naik).
Kegiatan pelatihan ini dihadiri unsur Majelis ustaz Drs H Muqorrobin, Abdul Hakam Faruq SHI MAg, Dwi Jatmiko, Muhammad Nashir, dan Sogi Agung Sanoto.
Humas, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar