SOLO - Aksi dua dalang cilik dari SD Muhammadiyah 1 Ketelan, diundang untuk tampil dalam rangkaian pembukaan perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Jawa Tengah yang digelar pada 22 hingga 27 April 2019 di Pendhapi Gedhe, Balaikota Jl. Jenderal Sudirman No. 2 Kp. Baru, Pasar Kliwon Kota Surakarta.
Dalam acara yang dibuka oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Dr. Supriyono M.Ed itu, dengan menyuguhkan Fragmen Kolaborasi Musik Tari Wayang Tetuko Sang Gatutkaca, penampilannya itu mampu memukau para pengunjung.
“Ini kehormatan bagi SD Muhammadiyah 1 Ketelan dan Peryarikatan Muhammadiyah,” cetus Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Jatmiko.
Jatmiko mengaku terharu dengan penampilan anak didiknya. Baginya, ini pengalaman yang terindah dan bisa menumbuhkan karakter dan rasa percaya diri pada anak di era derasnya arus informasi.
“al Hamdulillah, anak-anak mampu tampil dengan memukau, semoga mampu melahirkan generasi emas berkemajuan pada tahun 2045,” katanya.
Jatmiko menyebut siswanya yang tampil dalam Hardiknas Jawa Tengah itu di antaranya adalah M. Darell Bramantya berperan raden Gatutkaca, Ian kala Pracana, Queensa, Caca, Mathari, Mazaya, Nirwasita, Alifsya sebagai penari. “Mereka ini termasuk siswa unggulan di sekolah,” ujarnya.
Menurut Jatmiko, Sekolahnya, termasuk sekolah unggul dan rujukan yang berbasis pendidikan karakter, Teknologi Informasi, Komunikasi (TIK) dan budaya.
“Mengusung 36 personil, seperangkat gamelan slendro pelog inventaris sekolah, dua dalang Gibran Maheswara Juara 1 Festival dalang cilik 2019 dan Galen Bianco Hartono dalang berpotensi dengan dua layar minimalis, serta gebrakan memberi ruang dan waktu bagi dua siswa untuk menggambar kartun wayang dengan cepat,” cetusnya.
Proses pendewasaan sangat diperlukan dalam upaya pembentukan insan berkemajuan. Untuk mencapai hal itu perlu melibatkan orang sekitar dalam membimbing dan mengawal tercapainya generasi yang handal dan berkarakter.
Demikian yang diungkapkan Ki Agung Sudarwanto anggota Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kota Surakarta yang juga guru ekstrakurikuler SD Muhammadiyah 1 Ketelan.
“Seperti tetuka yang telah di didik oleh para Dewa di Kahyangan Suralaya, semasa kecil ia di lebur dalam kawah Candradimuka sebagai pengejahwantahan (perwujudan) proses menjadi manusia yang lebih “dewasa” dalam berfikir dan “dewasa” menyikapi keadaan zaman. Setelah tumbuh menjadi sosok dewasa ia diberi tanda nama Gatutkaca, artinya “kumpuling lelandhep” atau kumpulan dari yang serba tajam. Berhasilkah Gatutkaca mengabdikan jiwa raganya demi terciptanya kedamaian di muka bumi?,” ungkapnya.
Pembukaan Peringatan Hardiknas Provinsi Jawa Tengah dihadiri Semua UPT, IKAPI, Wakil Walikota dalam hal ini diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Bapak Said Romadhon, Kepala Dinas Etty Retnowati, SH., MH, Kadis Pendidikan Solo Raya, Arpusda, Kadisdikbud Provinsi, Kemenag Solo Raya, Muspida Solo, Dewan Pendidikan Drs. H.M. Joko Riyanto, SH., MM.,MH., H. Yatimun Majelis Dikdasmen, ka. PAUD, Kepala sekolah (KKS), MKKS, wartawan cetak dan TV, ratusan masyarakat, pelajar, serta instansi terkait.
Humas Jatmiko.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar