Gerakan Literasi Sekolah yang melibatkan tim Solopos tersebut menitikberatkan pada budaya membaca. Literasi tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan, literasi membaca menjadi sarana peserta didik dalam Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
Selesai membaca bersama, beberapa siswa diminta maju untuk menceritakan isi buku yang telah mereka baca. Seorang siswa kelas empat, Yudistira Satria Yuda, mengaku sering membaca buku di rumah sepulang sekolah. “Pagi ini saya membaca koran tentang berita sepak bola Liverpool akan melawan Napoli pada lanjutan Liga Champions. Sehari-hari di rumah setelah pulang sekolah, saya membaca buku cerita seperti kisah para nabi dan rasul,” kata Yudis.
Tri Undari, pembawa acara sekaligus Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SD Muhammadiyah 8 Jagalan, menyampaikan harapannya. “SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta merupakan lembaga pendidikan yang menerapkan Sekolah Pendidikan Budaya, semoga dengan gerakan literasi ini, kegiatan membaca benar-benar bisa membudaya dan menjadi sebuah awalan yang bagus untuk membuka cakrawala pengetahuan siswa,” jelasnya.
Selain membaca bersama, acara juga diisi dengan unjuk kebolehan siswa-siswi SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta. Penampilan siswa yang turut memeriahkan acara tersebut antara lain khitobah yang dibawakan duo dai cilik pemenang juara khitobah dalam ajang MAPSI tahun 2018 tingkat Kecamatan Jebres yaitu Dafa Abdurrahman (siswa kelas VB) dan Rajwa Adelia (siswi kelas VC), Tari Nuri, tahfiz, serta sebagai penampilan penutup pencak silat tapak suci putra Muhammadiyah.
Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta, Parimin Tedjo Pramono, menjelaskan bahwa kegiatan “Ayo Membaca bersama Solopos” adalah bagian dari implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 21/2015 tentang Gerakan Literasi Sekolah. Tujuan gerakan literasi sekolah adalah untuk membiasakan siswa gemar membaca sejak dini. Membaca, selain dapat meningkatkan kecerdasan juga dapat mendidik kepribadian siswa melalui aneka bacaan yang berkualitas. “Bila gemar membaca buku dan koran, secara intelektual Insya Allah pasti cerdas”, tuturnya.
Beliau mengutarakan rencananya kedepan yaitu pembuatan sudut baca dan pohon literasi di tiap kelas. Selain itu, beliau berharap supaya kegiatan di perpustakaan sekolahnya dapat lebih ditingkatkan. “Kegiatan literasi seperti ini sangat positif untuk meningkatkan minat baca dengan tujuan akhir siswa menjadi gemar membaca”, imbuhnya di akhir wawancara.
0 comments:
Posting Komentar