Solo --- Selama 3 hari berturut-turut (17-19/11), Jurnalis Cilik SD Muhammadiyah 16 Solo meliput berbagai event penting di wilayah Kecamatan Laweyan, Solo. Sabtu (17/11) Jurnalis Cilik telah berhasil meliput Festival Dolanan Tradisional di Lapangan Karangasem Solo dengan berbagai narasumber, salah satunya adalah Herwin Tri Nugroho, 37 sebagai PLT Lurah Desa Karangasem. Wartawan cilik ini memberanikan diri bertanya untuk memuaskan rasa ingin tahu mereka. Kegiatan tersebut membuahkan pendidikan cinta budaya yang laik mereka peroleh. Rasa ingin tahu terhadap budaya sangat penting untuk meningkatkan jiwa nasionalisme.
Pada hari Minggu (18/11) lagi-lagi Jurnalis Cilik beraksi di Lapangan Benteng Vesternberg Solo dalam rangka meliput Apel Akbar Milad Muhammadiyah yang ke 106. Beberapa narasumber kunci seperti, Joko Riyanto sebagai pejabat Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surakarta, dan Wardoyo selaku Polisi turut memberi informasi bahkan memberi kesan dan pesannya kepada jurnalis cilik. Pengalaman ini tentu menjadi yang tak terlupakan, belajar menerima pesan, kesan, saran, dan kritikan menguatkan mereka untuk semakin di depan. Dari tema Milad Muhammadiyah ke-106, Ta’awun untuk Negeri, para jurnalis cilik semakin yakin bahwa kerjasama, gotong royong, dan saling menghargai harus dilestarikan demi kemajuan pembangunan Bangsa.
Jurnalis cilik SD Muhammadiyah 16 Surakarta juga meliput lomba dokter kecil tingkat Kecamatan Laweyan di SD Negeri Panularan pada tanggal 19/11. Budi Paryono sebagai Ketua Korwil I Surakarta telah membantu para jurnalis mengumpulkan informasi di TKP. “Membantu teman-teman yang sakit mendadak di sekolah yang sifatnya memberi pertolongan kepada penderita”, terang Budi Paryono saat wawancara dengan jurnalis cilik SD Muhammadiyah 16 Solo.
Melatih dan menumbuhkan jiwa literate serta rasa percaya diri merupakan tujuan utama organisasi jurnalis cilik SD Muhammadiyah 16 Surakarta. Karakter tersebut menjadi jawaban dari tuntutan dan tantangan di jaman milenial ini. Walaupun baru saja dilantik sebagai jurnalis cilik (10/11), siswa siswi SD Muhammadiyah 16 Surakarta mampu menunjukkan kemampuannya dengan percaya diri. Semua anak berpotensi, jika lingkungannya selalu mendukung maka ia akan menjadi insan yang luar biasa, melebihi ekspektasi kita. Dukung pendidikan yang berkemajuan tumbuh subur di Indonesia dengan cara merubah pola pikir yang berorientasi pada angka (kuantitas) menjadi pola pikir yang berorientasi kualitas.
Kamis, 22 November 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar