Dikatakan, pihaknya bersyukur dengan dana yang dimiliki mampu menyulap rumah wakaf dari warga Jakarta menjadi tempat Boarding bagi siswa yang memiliki potensi dan berminat tinggi berlatih mandiri dan mengikuti program tambahan keagamaan , karena dengan dengan boarding terjadi efektivitas pembelajaran agama siswa, meski diakui boarding hanya berkapasitas 15 hingga 20 siswa.
Melalui Boarding pihaknya berharap siswa dapat menata kehidupan sehari-hari termasuk nilai-nilai keagamaannya,"kita ingin anak-anak itu kehidupan sehari-harinya tertata, agamisnya juga tertata, kalo dari sekolah secara umum target lulus dari SMP Muhamadiyah 5 itu 3 juz dapat dikuasai, disini nanti sampai 5 juz insya Allah," harapnya.
Pengampu Boarding , Ustadzah Nisa Hanifah dan Rima Islamiyah membenarkan, siswa yang mengikuti boarding diharapkan akan dapat menghafal Al Qur'an hingga 5 juz, selain penambahan bahasa Arab dan bahasa Inggris yang digunakan percakapan sehari-hari selama dalam Asrama. Kurikulum yang akan digunakan akan mengadopsi kurikulum dan sistem di Pondok Pesantren Gontor sebagai almamaternya.
" alhamdulillah kami lulusan Pondok Gontor akan menerapkan nilai-nilai kurikulum yang disana kepada siswa disini, pemantabannya kita focus pada bahasa language, kami terapkan daily conversation nantinya, untuk bahasa setiap harinya, sedikit demi sedikit bertahap, juga penambahan hafalan tahfidz," imbuhnya.
Sedangkan Aini Rofiqoh dan Nur Laela keduanya warga Solo, siswa klas 9 mengaku ingin lebih meningkatkan kemampuannya dan mendisiplinkan diri, mengingat boarding juga menerapkan larangan keluar asrama dan hanya boleh menggunakan Handphone pada jam sepulang sekolah hingga pukul 17.00 WIB.( Dyah Supono)
Sumber : SMP Muh. 2 Surakarta dan www.RRI.co.id
0 comments:
Posting Komentar