SOLO – Rektor UM Surakarta Bahas Manajemen Sekolah Bertaraf Internasional dalam Baitul Arqam Guru Karyawan SD Muhammadiyah 1 Solo di Hotel Sahid Raya Surakarta pada Sabtu Pagi, (14/9/2024).
Prof Dr Sofyan Anif MSi, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, dalam kesempatan tersebut mengungkapkan pertanyaan yang harus dijawab yaitu mulai dari akan menjadi sekolah Bertaraf Nasional? Apakah akan menjadi Sekolah dengan ciri/kompetensi khusus?
“Seperti SD Muh 1 plus, SD PK, SMP PK, dan lain-lain. Apakah SD Muh 1 akan menjadi Sekolah Unggulan tertentu?,” ujarnya.
Ia menjelaskan apa kelebihan sekolah bartaraf Inetrnasional (SBI) dan apa instrumennya.
Menurutnya standar mutu internasional bisa di awali dari Standar Sumberdaya Manusia, Standar Sarana Prasarana, Standar Kurikulum, Standar Proses, Standar Lulusan, Standar Biaya, Standar Isi, Standar manajemen, dan lain-lain.
“Manajemen sekolah bertaraf internasional diawali dari planning apa dan bagaimana. Lalu, organizing actuating diwujudkan dengan siapa yang bertanggung jawab dan mekanisme dan evaluating. Saya siap diskusi dan berkomunikasi untuk mengawali SBI. Tidak perlu dibayar,” ujarnya, disambut tepuk tangan dengan riuh.
Rektor kelahiran 25 Juni 1963 ini juga membahas melihat trend sekarang. Ia menekankan bahwa perkembangan sekolah berbasis keagamaan semakin meningkat (SDIT, SDPK, SMPIT, SMPPK, SMAIT, SMAPK, dan lain-lain). Antisipasi Out-come dalam merespon gererasi Emas tahun 2045. Mengarahkan Gen Z (usia 12 – 26) menjadi Generasi Millenial (usia 27 – 35) capable, produktif dan Visioner.
Selain itu, Rektor lulusan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini menyoroti pentingnya mengenal ciri-ciri generasi emas. Memiliki kecerdasan yang komprehensif, prodyktif dan inovatif. Damai dalam interaksi sosialnya. Berkarakter yang kuat. Sehat, menyehatkan dalam interaksi alamnya; dan Berperadaban yang unggul.
Menurutnya, Pencapaian Visi 2025 dan 2045 memerlukan penyiapan generasi yang mampu berperan aktif dalam kegiatan pembangunan. Dan harus dimulai sekarang dari generasi (PAUD).
“Mengangkat Indonesia menjadi negara maju dan merupakan kekuatan 12 besar dunia di tahun 2025 dan 8 besar dunia pada tahun 2045 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Prof Sofyan mengatakan, bonus demografi dapat kita manfaatkan agar mendatangkan bayak manfaat, maka sistem pendidikan harus dapat mencetak SDM unggul, yang memiliki 4 kualitas personal yaitu Curiosity, memiliki daya imajinasi , rasa keingintahuan, dan kemauan luar biasa untuk mengeksplorasi ide-ide perubahan. (modal awal pencipta). Critical thinking, dapat berpikir kritis dalam merespons setiap masalah yang ada di sekitarnya dan selalu berupaya menemukan solusi. Collaboration, dapat menghargai keberagaman, melihat masalah dengan pendekatan multidisiplin, dan menyelesaikan masalah dengan kolaborasi dan kerja tim sehingg solusinya komprehensif. Creating, memiliki daya cipta, inovasi yang tinggi.
“Karakteristik generasi Z di dunia kerja. Value Driven (drive generation). Menghargai Keberagaman. Komunikasi Langsung. Transparansi. Mengutamakan Kebahagiaan. Keinginan Bekerja secara Individu. Terbuka Dalam Banyak Hal. Ingin selalu Berkembang. Fleksibilitas Bekerja,” ungkap dia.
Kontributor, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar