SOLO – Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta kembali melaksanakan upacara bendera perdana setelah dua tahun vakum karena pandemi Covid-19 dan dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional, Senin (25/7/2022).
Upacara yang digelar di halaman Sekolah Pengggerak ini diikuti oleh kelas 2, 4, 6 guru, dan karyawan. Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum Imam Priyanto yang menjadi pembina upacara menyampaikan terima kasih kepada semua petugas dan peserta upacara yang telah hadir dan melaksanakan kegiatan upacara bendera.
“Alhamdulillah, saya bersyukur kita bisa kembali melaksanakan upacara bendera rutin hari Senin setelah dua tahun terhenti karena pandemi Covid-19. Jadikan anak-anak tangguh menuju era pasca pandemi COVID-19! Anak Terlindungi, Indonesia Maju,” ujarnya.
Imam meminta agar anak-anak selalu mencoba berusaha menepati Janji Pelajar Muhammadiyah. Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, suci dalam hati, pikiran, perkataan dan sopan santun di manapun berada.
Masalah kedisplinan siswa menjadi sangat berarti bagi kemajuan sekolah yang berkeadaban. Di sekoalah yang tertib akan selalu menciptakan proses pembelajaran yang baik. Mematuhi semua peraturan di sekolah merupakan suatu kewajiban bagi setiap siswa dan warga sekolah.
“Kesempatan kita masih sangat panjang. Ayo kita gunakan waktu dengan sebaik-baiknya untuk mencari ilmu!. Disipilin waktu masuk sekolah pukul 07.00 bagi siswa, guru karyawan pukul 06.45 WIB kultum di ruang guru,” sarannya.
Diakhir amanahnya Imam menjelaskan arti bullying (perundungan) yang merupakan perilaku tidak menyenangkan baik secara perkataan, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun media sosial.
Bullying adalah tindakan menyakiti orang lain, menyebabkan orang lain menderita, baik secara fisik maupun psikis. Aksi ini biasanya dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, berulang-ulang, dan menimbulkan perasaan senang pada pelaku perundungan.
Bullying, dalam jangka panjang, berdampak kualitas sumber daya manusia (SDM) bangsa Indonesia ini. Mari bersama-sama menjadi agen perubahan yang tidak melakukan bullying, penggerak cepat mengenali aksi bullying dan yang segera mencegah tindakan bullying. Ayo Berubah. Anti-Bullying.
“Yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan yang dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok. Contohnya apa? Contohnya mencubit, mencakar, menendang, mendorong, mengancam, memperlakukan hingga memanggil dengan julukan yang tidak baik,” jelasnya.
Kontributor, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar