SOLO – Ada banyak cara untuk meningkatkan nasionalisme siswa. Salah satunya melalui kegiatan jeda Penilaian Akhir Tahun (PAT), sebanyak 106 siswa kelas II Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta mengikuti kegiatan penguatan profil pelajar Pancasila dengan kolase sila lambang Pancasila, Senin (13/6/2022).
Dwi Suparwanto, salah satu guru penggerak kelas II menyebutkan bahwa tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016. Penetapan bertujuan agar pemerintah, masyarakat dan seluruh komponen bangsa memperingati Pancasila sebagai ideologi bangsa dan panduan dalam seluruh bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara.
“Tema Hari Lahir Pancasila Tahun 2022 adalah “Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia. Insya Allah dengan kolase sila lambang Pancasila mampu meningkatkan nasionalisme,” ujar Dwi Suparwanto.
Hal utama dalam upaya bangkit bersama membangun peradaban dunia adalah melalui pendidikan dan kebudayaan. Membangun peradaban sebuah negara, pendidikan harus disertai dengan pendidikan dan karakter budaya bangsa.
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak meninggalkan kepribadian bangsa. Oleh karena bangsa Indonesia telah menetapkan Pancasila sebagai dasar negara kesatuan Republik Indonesia, maka pendidikan di Indonesia harus berlandaskan Pancasila.
Menurut Suparwanto, perjalanan pancasila sejak jaman kemerdekaan hingga kini, tidaklah mudah. Banyak kejadian yang menunjukkan adanya pihak-pihak yang ingin mengganti Pancasila dengan paham-paham yang lain.
Namun Pancasila selalu menunjukkan kesaktiannya dengan kokoh bertahan sebagai dasar negara Indonesia. Ancaman terhadap Pancasila di era milenial ini lebih berat dibandingkan dengan masa sebelumnya. Mengapa? Karena saat ini merupakan era keterbukaan informasi. Masyarakat dapat mengakses komunikasi dan informasi dengan mudah.
“Hal ini dapat memberikan peluang yang besar bagi pihak-pihak yang ingin mengganti dasar negara Indonesia dengan paham lain yang bertentangan dengan Pancasila,” ungkap Suparwanto.
Pemerintah harus proaktif melakukan pencegahan terhadap upaya meronrong Pancasila sehingga seluruh komponen bangsa dapat bersatu menjaga keutuhan bangsa dan negara berlandaskan Pancasila.
Salah satu upaya pemerintah dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berlandaskan Pancasila menerapkan kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka, muncul pembaruan pembelajaran melalui perumusan profil pelajar Pancasila sebagai acuan utama dalam penyusunan capaian pembelajaran, konten, metode pembelajaran dan asesmen.
“Profil pelajar Pancasila merupakan manifestasi pembangunan karakter bangsa berdasarkan Pancasila untuk menyiapkan generasi bangsa yang cakap dan mumpuni menghadapi perubahan jaman,” ujarnya.
Kontributor, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar