Sahabat Muliska - Ketua PP FGM, Pahri, S.Ag, M.M. memaparkan langkah dan strategi jitu PPDB abnormal sehingga siswa bisa naik 200 persen. Hal itu disampaikan saat mengisi kegiatan seminar motivasi pendidikan bertema Kiat Sukses PPBD Perguruan Muhammadiyah Kota Surakarta yang digelar Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Kota Surakarta pada Sabtu (12/3/2022).
Kegiatan yang digelar di Balai Muhammadiyah Kota Surakarta tersebut diikuti 44 sekolah Muhammadiyah Kota Surakarta, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA dengan mematuhi protokol kesehatan covid-19.
“Ciri pemenang adalah terus bergerak. Hari ini hadir 88 peserta baik kepala sekolah dan wakil kepala sekolah dalam acara seminar pendidikan. Sesuai tagline PPDB abnormal 200 persen, harapan kami PPDB tahun ini dan tahun depan bisa mendapatkan hasil yang berlipat ganda,” jelas Muhdiyatmoko yang juga kepala SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta.
“Ayo ikut paham murid banyak. Prestasi akan mengikuti jika murid banyak,” ajak Pahri.
Pahri menceritakan pengalaman mengelola sekolah SMK Muhammadiyah 7 (Mutu) Gondang Legi, Malang, selama 14 tahun. Dengan penuh semangat, ia pun menyampaikan bahwa kini siswa di sekolah tersebut berjumlah 2600 siswa, padahal dahulu hanya 300 siswa.
“Banyak murid, mudah dalam pengelolaan sekolah maka dari itu kita harus melakukan PPDB abnormal atau tidak normal,” jelasnya.
Bagaimana berpikir abnormal dalam pengelolaan PPDB sekolah? Terdapat 4 hal yang harus dilakukan sekolah. Pertama, dreaming, Kepala Sekolah harus memiliki mimpi besar. Mimpi besar diiringi dengan langkah, cara, dan strategi yang besar pula. Kedua, innovating. Sekolah harus memiliki sesuatu yang baru. Hal itu karena siswa mau mendaftarkan ke sekolah apabila sekolah tersebut berbeda dengan sekolah lain. Pahri pun mencontohkan model inovasi di sekolah yang ia pimpin.
Pahri melanjutkan bahwa ketiga, branding. Inovasi tersebut perlu dibranding ke masyarakat agar menjadi ciri khas yang mudah dikenal. Seperti mobil bertenaga listrik maka diberitakan ke masyarakat melalui media massa agar menjadi branding sekolah. Keempat, marketing. Program-program yang menjadi keunggulan harus dipasarkan kepada masyarakat untuk menambah keyakinan menitipkan anak di sekolah tersebut.
Adapun ketiga, Menjemput bukan menyambut. Sekolah harus menjemput siswa dan mengajak siswa untuk mendaftar ke sekolah. Ingat menjemput, bukan menyambut. Keempat, Bersolek. Agar masyarakat yakin menitipkan putra-putrinya ke sekolah maka lingkungan sekolah harus terlihat rapi, bersih, dan indah. Begitu pula pengelola sekolah termasuk guru dan karyawan juga harus tampil rapi, santun, dan wibawa.
Berikutnya kelima, Duta Sekolah. Sekolah harus mampu membangun jejaring dengan guru dan karyawan pada jenjang pendidikan di bawahnya. Hal itu memudahkan dalam mempromosikan sekolah ke siswa dan wali siswa. Keenam, Persada (Presentasi langsung mendaftar). Sekolah melakukan presentasi ke sekolah-sekolah dan mengajak siswa untuk langsung mendaftar.
Terkhir ketujuh, Gemes. Sekolah harus menggerakan tiada hari tanpa informasi melalui media sosial sekolah seperti youtube, Instagram, tiktok, facebook, dan sebagainya. Hal ini menambah citra positif sekolah di mata masyarakat.
Ketua PP FGM Pahri menyampaikan harapan bahwa setelah acara ini terdapat peningkatan yang signifikan di sekolah muhammadiyah mulai dari PAUD, KB-TK, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA. Semoga terjadi kenaikan siswa yang tidak biasa-biasa, tetapi luar biasa.
“Kalau tahun lalu masih menerima seratus siswa maka tahun ini minimal tiga ratus siswa. Oleh karena itu, sekolah-sekolah muhammadiyah perlu melaksanakan 7 strategi dan langkah PPDB Abnormal . Mari lakukan mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan karyawan. Jangan lupa selalu berdoa dan bekerja sama dengan Persyarikatan Muhammadiyah,” tandasnya.
Salam Muliska Juara
0 comments:
Posting Komentar