Gelar Karya Projek Profil Pelajar Pancasila

Hari ini, SMA Muhammadiyah 1 Surakarta menggelar dua kegiatan yaitu Gelar Karya Projek Profil Pelajar Pancasila dan Grand Final Duta Pelajar Muhiska. Kegiatan gelar Projek ini merupakan konsekwensi sebagai sekolah penggerak untuk menggelar projek dengan menampilkan karya peserta didik dengan tema Gaya Hidup Kerkelanjutan dengan sub tema cinta lingkungan hidup. Kegiatan dilaksanakan secara luring dan daring. Secara luring di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta dan secara daring menggunakan aplikasi Zoom dan disiarkan secara langsung di Youtube.

Gelar karya projek bertujuan untuk menggali potensi siswa mengembangkan dan menampilkan dalam karya. Kegiatan akan digelar selama 3 hari dari Rabu – Jumat, 15 – 17 Desember 2021. Adapun karya peserta didik meliputi: puisi, artikel, komik dan karikatur.

Agenda kegiatan gelar projek dihadiri oleh Edy Purwanto, SE., MM. mewakili Cabdin Wilayah VII. Pengawas kota Surakarta, Muhari, MPd. dan ketua komite SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, Drs. H. Trijono, perwakilan dari PAMUJI ( Perkumpulan Alumni Muhammadiyah Siji Solo) serta perwakilan organisasi ekstrakurikuler.

Dalam sambutan kepala SMA Muhammadiyah 1 Surakarta berujar, lewat kreatifitas peserta didik diharapkan menumbuhkn sifat kritis, kreatif dan bergotongroyong.  Sambutan Drs. H. Trijono, berujar untuk lebih peduli pada lingkungan hidup dengan karya atau tindakan nyata.

Sambutan Edy Purwanto, SE.,MM. berujar untuk mewujudkan merdeka belajar salah satu diantaranya ditetapkanya sekolah penggerak. Untuk mewujudkan Pelajar Pancasila harus ditanamkan dalam kegiatan keseharian sebagai karekter keseharian. Dilanjutkan pembukaan dengan membuka tirai Gelar Karya Projek Pelajar Pancasila.

Usai membuka tirai pameran tamu undangan melihat hasil karya peserta didik SMA Muhammadiyah 1 Surakarta yang bertemakan puisi, artikel, komik, karikatur dan beberapa hasil karya peserta didik lainnya yang berupa aneka topeng serta kerajinan dari lilin. Banyaknya karya yang dihasilnya menunjukan banyaknya bakat-bakat yang terpendam dari peserta didik sehingga harus diberi luang untuk bias lebih dikembangkan lagi.