Solo. Masih segar dalam ingatan kita ketika puncak merebaknya Covid-19 di Solo, fenomena “Jogo Tonggo”, sedekah sayuran gratis, ambulance gratis, bantuan oksigen dan gerakan jumat berkah menjadi gerakan sosial masyarakat. Ormas Muhammadiyah-pun sangat aktif mengambil peran dalam gerakan sosial menyelesaikan problem di masyarakat. Termasuk juga bagi komunitas “Sumringah”, komunitas ini mengambil peran untuk berkontribusi dan membantu pemerintah daerah menyelesaikan permasalahan sosial yang terjadi.
Hal ini menjadi salah satu pendorong bagi siswa kelas X SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat untuk sharing dan belajar bersama komunitas ini (12/11/2021). Ini dilakukan untuk memperkaya perspektif siswa dan menambah relasi komunikasi dalam gerakan sosial sebelum para siswa terjun dalam program “Live In Society” di masyarakat.
Fakhry Tiwu Lindung, salah satu relawan komunitas ini hadir membersamai kegiatan belajar siswa kelas X melalui online di zoom meeting. Tema yang di sharingkan adalah “Yang Muda Yang Berbagi”, ini dilakukan untuk memotivasi siswa SMA yang masih berusia muda belia agar cinta untuk berbagi. Dalam paparannya, Fakhry menceritakan aktivitas-aktivitas gerakan sosial di komunitas “Sumringah” yang merupakan singkatan dari senyum,riang,berkah.Beberapa aktivitas yang dilakukan komunitas antara lain pengadaan food truck untuk distribusi dan berbagi makanan, warung ikhlas sumringah,gerakan jumat berkah dengan berbagi makanan ke masjid, sedekah air di daerah kekeringan, dan pengadaan ambulance gratis untuk warga yang tidak mampu menjadi contoh gerakan dari komunitas ini, ujar Fakhry.
Sementara itu, Reza Anggraeni sebagai salah satu guru di SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat mengaku senang sharing bersama dengan komunitas ini. Ini mengingatkan pada kita semua untuk bersedekah dan berbagi dengan sesama sebagai rasa syukur kita pada Allah SWT, ujarnya. Dan di Muhammadiyah-pun gerakan ini menjadi ciri dan spirit bagi warga Muhammadiyah untuk dakwah berkemajuan.
0 comments:
Posting Komentar