SOLO – Siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta rindu tatap muka guru home visit menggantikan tatap muka di sekolah di tengah pandemi Covid-19.
Kepala sekolah Hj Sri Sayekti MPd mengaku program home visit salah satu unggulan sekolah jauh sebelum pagebluk Covid-19. Dengan catatan bapak ibu wali siswa mengizinkan. Fokus kegiatan pembelajaran siswa tahun pelajaran 2020/2021.
“Pelaksanaan home visit menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan adaptasi baru. Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak tempat duduk dan tidak ada paksaan, sekali lagi kegiatan ini untuk membantu siswa. Bagi anak-anak yang tidak diizinkan bisa didampingi via vidio call,”ujarnya (Jum’at, 21/8/2020).
Pembelajaran pada hakikatnya proses komunikasi transaksional antara pendidik dan peserta didik. Di mana dalam proses tersebut, bersifat timbal balik dua arah yang muaranya berubah ke arah yang lebih baik.
Pertama, guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Kedua, guru menyiapkan sarana prasarana pembelajaran yang menunjang.
Alangkah baiknya Guru tidak sekedar memberi penjelasan melalui aplikasi konferensi video saat pembelajaran daring.
Model pembelajaran daring seharusnya berorientasi pada kemampuan siswa memecahkan masalah, kritis, kolaboratif, komunikatif, kreatif, dan inovatif.
“Guru harus tetap menjadi teladan, fasilitator, dan motivator. Menyampaikan materi yang telah disampaikan dari modul dan pembelajaran daring. Sehingga diharapkan siswa faham terhadap materi. Pembelajaran saya mengacu pada konsep terarah, terukur dan menyenangkan,”ujar Agung Sudarwanto MSn wali kelas 3.
Sistem pembelajaran berubah. Semula tatap muka di kelas menjadi tatap maya via teknologi video conference. Siswa mandiri mencari informasi melihat televisi atau video, membaca media cetak maupun online, dan mendengarkan radio atau podcast.
Sayang dalam belajar dari rumah kegiatan belajar mandiri secara kolaboratif antar peserta didik minim terjadi.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Jatmiko, mendukung langkah Pemkot Surakarta tatap muka siswa mulai November yang diawali simulasi september dan oktober.
Sekolah tatap muka harus izin mulai dari satuan pendidikan di zona hijau Covid-19, ada izin pemerintah dan persyarikatan Muhammadiyah, memenuhi semua daftar periksa siap melakukan pembelajaran tatap muka, dan orang tua wali murid menyetujui.
Memaknai momentum spirit hijrah 1442 hijriah 1 Muharram pendidikan semakin berkemajuan dan berkeadaban yang telah dicontohkan Rasulullaah saw., dari Yatsrib menjadi Madinah al Munawwarah.
“Masih di temukan handphone milik orang tua dan terpantau sebagian kecil belum aktif di group WhatsApp untuk mengirim hasil petik praktik baik atau tugas. Sebagai warga persyarikatan, kita sami'na wa atho'na (mendengar dan taat) untuk melaksanakan kebijakan pemerintah kapan di mulainya tatap muka, kita tunggu keputusan resminya dan sekolah sudah punya satgas Covid-19, buku panduan dan vidio protokol kesehatan,”pungkasnya.
Video dapat di klik pada link berikut >>>>> Lihat Video
Humas, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar