SOLO - Dalam rangka kegiatan praktik mata pelajaran tematik Tema 6 ( Hebatnya cita cita ku) Subtema 2 pembelajaran 2.
Sebanyak 29 siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta menampilkan Tari-tari daerah Indonesia di kelas IVA, Selasa (4/2/2020) siang.
Seni tari salah satu bentuk seni yang ada dalam kehidupan mesyarakat tradisional. Negara Indonesia yang sangat kaya dengan keragaman seni budaya, tentu memiliki tari yang banyak jumlahnya.
Akan tetapi, jumlah itu akan terus berkurang apabila generasi Z yang lahir pada tahun 1995—2011 hidup dalam masa digital tidak mengenalnya.
Akan tetapi, jumlah itu akan terus berkurang apabila generasi Z yang lahir pada tahun 1995—2011 hidup dalam masa digital tidak mengenalnya.
"Bertujuan siswa dapat mengenal kebudayaan daerah berupa tarian dan asal daerahnya, memperagakan gerak tari daerah dan dapat melestarikan kebudayaan daerah," ujar Dien Qonita, Wali Kelas IVA.
Gerakan-gerakan rumit itu, seperti Tari Caping dibawakan Jacinda, Iva, Farras, Ino, Aya, Afi, Tata, Ghaida, sedangkan Tari Piring: Ainun, Kiara, Keisha, Sheza, Jasmine, Kenzie.
Dan Tari Saman: Zalfaa, Avara, Rhea, Shida, Areta, Kalinda, Galen, Yafie serta Tari Kipas Pakarena : Yumna, Raihan, Doni, Arka, Samara, Halwa.
Gerakan-gerakan rumit itu, seperti Tari Caping dibawakan Jacinda, Iva, Farras, Ino, Aya, Afi, Tata, Ghaida, sedangkan Tari Piring: Ainun, Kiara, Keisha, Sheza, Jasmine, Kenzie.
Dan Tari Saman: Zalfaa, Avara, Rhea, Shida, Areta, Kalinda, Galen, Yafie serta Tari Kipas Pakarena : Yumna, Raihan, Doni, Arka, Samara, Halwa.
"Kami latihan dari Youtube SD Muh 1 kurang lebih satu minggu, berlatih seusai pelajaran dan memakai kostum walaupun tidak pentas dipanggung," ungkap Shasmira Daiva Satriawan.
Meski gerakan mereka terbilang sudah bagus dan serasi, namun mereka belum pernah mengikuti lomba.
Meski gerakan mereka terbilang sudah bagus dan serasi, namun mereka belum pernah mengikuti lomba.
"Senang, memilih tari caping asal Lamongan Jawa Timur karena gerakannya mudah," imbuh Daiva.
Daiva mewakili teman-temannya, berharap mereka diberi kesempatan untuk menampilkan tari di Awwalus sanah.
"Kami ingin menyampaikan juga pada anak-anak Indonesia bahwa seperti Tari Caping, Piring, Saman dan Kipas harus terus dilestarikan agar tidak punah, Aku Bangga Jadi Anak Indonesia, Prestasiku Hebat," katanya.
Daiva mewakili teman-temannya, berharap mereka diberi kesempatan untuk menampilkan tari di Awwalus sanah.
"Kami ingin menyampaikan juga pada anak-anak Indonesia bahwa seperti Tari Caping, Piring, Saman dan Kipas harus terus dilestarikan agar tidak punah, Aku Bangga Jadi Anak Indonesia, Prestasiku Hebat," katanya.
Dihubungi secara terpisah, Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Jatmiko mengatakan pembelajaran Ayo Mengamati halaman 78 Buku siswa SD/MI tematik terpadu kurikulum 2013, mendukung karena Negara Indonesia kaya akan budaya dengan beragam masyarakat yang tinggal di dalamnya.
“Youtube bisa diisi oleh guru dengan materi video pendukung, bisa menarik minat siswa untuk belajar lebih dalam lagi, walaupun sekolah juga tersedia spesialis guru tari seperti Sri Suwanti dan Danardono Sri Pamungkas,” harapnya.
Humas, Jatmiko.
0 comments:
Posting Komentar