Depok, Kemendikbud --- Sebagai upaya menerapkan pelaksanaan ujian nasional (UN) berintegritas, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah menerapkan deteksi isu kecurangan UN. Dengan menerapkan sistem deteksi seperti ini, jika ada sekolah yang awalnya biasa-biasa saja, tiba-tiba memperoleh nilai ujian nasional bagus, maka faktor kecurangannya dapat terlihat.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nur 
Hadi Amiyanto saat jumpa pers di acara rembuk nasional pendidikan dan 
kebudayaan (RNPK), di Depok, Jawa Barat, Senin (30/03/2015). “ Empat 
tahun lalu kami sudah terapkan ini. Insya Allah dapat menghindari 
kebocoran dan kecurangan dalam pelaksanaan UN,” kata Hadi.
Hadi meyakini, dengan deteksi tersebut daerah yang melakukan kecurangan
 dapat terlihat. “Kami juga telah sampaikan kepada kepala dinas 
pendidikan kabupaten/kota bahwa kecurangan apapun yang anda lakukan 
pasti akan terlihat. Alhamdullilah kejujuran telah kami utamakan,” 
ujarnya. 
Selanjutnya, terkait persiapan pelaksanaan UN di Provinsi Jawa Tengah, 
Hadi menyatakan siap untuk melaksanakannya. Peserta UN dan Ujian Sekolah
 untuk sekolah dasar (SD) akan diikuti sekitar 1,5 juta orang peserta.
Pelaksanaan ujian sekolah jenjang SD anggaran pelaksanaan telah 
dipersiapkan melalui Anggaran Pengeluaran Belanja Daerah (APBD) Provinsi
 Jawa Tengah. Soal ujian 25 persen dipersiapkan dari pusat, dan 75 
persen dipersiapkan oleh guru-guru daerah sendiri. “Jadi nanti lulusan 
dari Wonogiri lulusannya akan sama kualitasnya dengan lulusan dari 
Cilacap, dan daerah lainnya,” ucap Hadi.
Sumber : http://www.kemdiknas.go.id


0 comments:
Posting Komentar