Sabtu, 10 Juli 2021

Melansir data dari situs https://covid19.go.id/, bahwa perkembangan kasus Corona di Indonesia mengalami lonjakan dan menempatkannya pada peringkat ketiga di seluruh dunia. Lonjakan kasus tersebut disinyalir karena munculnya berbagai varian baru virus Corona. Hal itulah yang menjadi salah satu latar belakang diberlakukanya PPKM Darurat Jawa dan Bali.

Untuk meminimalkan kekhawatiran dan berbagai masalah yang timbul akibat lonjakan kasus tersebut, SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta menggelar Kajian Daring Komprehensif #Seri 3 dengan tema "Varian Baru Corona Bagaimana Menyikapinya?," dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung di SDMUHPK TV, Jumat (9/7/2021).

Kajian tersebut menghadirkan narasumber dr. Tonang Dwi Ardyanto, Ph.D., Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian RS UNS dimoderatori oleh Andi Arfianto, Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta.

"Tidak resah dan tidak gegabah, hindari berita yang tidak jelas sumbernya, bertanya kepada yang kita percaya kompetensinya," ucap dokter Tonang sebelum mengawali pemaparan materi kajian. Hal tersebut sengaja ia sampaikan di awal untuk mengedukasi peserta kajian agar tetap tenang tetapi juga tidak menyepelekan perkembangan pandemi di Indonesia. 

Pada awal pemaparan materi kajian, dokter Tonang mengajak peserta untuk kembali mengenal virus Covid-19. Ia memberikan ilustrasi berupa gambar virus yang memiliki spike atau seperti paruh pada burung.

Paruh tersebut adalah gambaran spike virus Covid-19 yang digunakan untuk menginfeksi tubuh manusia. Mutasi yang terjadi pada spike virus merupakan perubahan yang terjadi agar virus lebih mudah menginfeksi manusia. Dampak dari mutasi inilah yang menyebabkan munculnya berbagai jenis varian baru.

Selanjutnya, narasumber menyampaikan informasi tentang varian virus Delta yang cepat menyebar dan meyebabkan lonjakan kasus beberapa pekan terakhir.

Menurutnya, Delta adalah salah satu varian virus yang mudah menular karena lebih mudah berikatan dengan sel manusia akibat mutasi yang dialaminya. Selain itu, varian ini memiliki perubahan yang tidak segera dikenali oleh imun tubuh kita. 

"Lebih mudah menular, lebih cepat menginveksi, tetapi tidak menambah keganasan" ungkapnya untuk menambah ketenangan para peserta.

Menyikapi berbagai varian baru tersebut ia menekankan pentingnya menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin.

"Selain menerapkan dan memperhatikan 5 M, kita juga harus menerapkan protokol VDJ, yaitu Ventilasi, Durasi, dan Jarak," ujarnya.

VDJ merupakan protokol yang memperhatikan ventilasi udara ruangan, durasi kegiatan di sebuah ruangan, dan jarak antarorang di sebuah ruangan. Hal ini sangat penting bagi orang-orang yang terpaksa tetap beraktifitas di luar rumah.

Salah satu peserta kajian, Atit Nur Ariyanna, menanyakan tentang protokol pemakaian masker dalam menghadapi varian Delta.

"Dengan munculnya varian baru ini kita dianjurkan memakai masker dobel, bagaimana protokol yang benar dalam pemakaian masker dobel tersebut?," tanya Atit.

Menanggapi pertanyaan tersebut dokter Tonang menyarankan memakai masker bedah untuk lapisan dalam dan masker kain untuk yang di luar.

Di akhir pemaparan, narasumber menyampaikan bahwa sebanyak apapun varian virus yang ada, hal tersebut tidak membahayakan asalkan virus tidak menginfeksi diri kita. Oleh karena itu, ia mengajak untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin agar virus tidak mudah masuk dan menginfeksi tubuh kita.

Agus Supardi/Staf Humas SD Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta +6285221302389

0 comments:

Posting Komentar

Ketua

Dr. Mohamad Ali, S.Ag., M.Pd
NBM. 887.570

Menu

Jadwal Sholat


jadwal-sholat

Kalender

Jam

Berita Umum

Posting Populer

Inovasi Pendidikan karakter anti korupsi SD Muhammadiyah 1 Ketelan

Informasi


Kalender Islam

Kalender Hijriyah

Unduh - Download

>> Surat Pernyataan Tidak Terjadi Konflik 2021
>> Instrumen Data Sekolah 2021
>> Form Input PTK GTK Cabdin
>> Ceklist Persyaratan PTK Baru SMA, MA,SMK
>> Ceklist Persyaratan PTK Baru SD, SMP
>> Ceklist Persyaratan PTK Baru PAUD TK
>> Rekap Form Excel Pengajuan Input PTK Baru TK, PAUD, SD, SMP
>> Materi 1 BLC
>> Materi 2 Pengenalan HTML (BLC)
>> Materi 2 Web Editor (BLC)
>> News Template
>> Pro News Template
>> Materi 3 BLC ( Membuat Email )
>> Materi 3 BLC ( Membuat Blog )
>> Blangko Pengajuan SK GTT/PTT
>> Blangko Pengajuan SK GTY/PTY
>> Instrumen Sekolah 2015
>> Memasang Link Di Pada Blog Wordpress
>> Menambah Header di Blog (Blogger)
>> Materi 4 BLC ( Membuat Blog Dengan Wordpress )
>> Materi 5 BLC ( CMS )
>> Tutorial CMS Balitbang
>> Materi 6 Localhost CMS Balitbang
>> Materi 8 Cloud Storage
>> Blangko Biodata Guru Agama Islam ( PAI )
>> Materi 9 Pembuatan Header Website
>> Blangko PPDB 2016 / 2017
>> Pengantar PPDB 2016 / 2017
>> Menambahkan Feed Rss Pada Halaman Website
>> Materi Tahsin Perguruan Muhammadiyah
>> Skrip .php untuk Feed RSS CMS Balitbang
>> Materi Google Form atau Formulir Online
>> Materi Desember 2016
>> Jadwal UTS Genap Ciri Khusus SD
>> Blangko Data Bantuan Sekolah 2016
>> Jadwal UAS ( SEKOLAH ) Ciri Khusus SMP/Mts, SMA/MA, SMK 2016/2017
>> Materi Penguatan Kepala Sekolah Tawang Mangu
>> Pengembangan Kurikulum ISMUBA 2017
>> Olimpiade Ahmad Dahlan 2017
>> Kalender Pendidikan Muhammadiyah Provinsi Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2022 / 2023
>> Kisi - Kisi Akhlaq SMK Ciri Khusus 2017 / 2018
>> Form Data Bantuan dan Prestasi Sekolah 2018
>> Pelatihan SPMU
>> Kalender Pendidikan Dikdasmen PWM Jateng 2018 / 2019
>> Instrumen Data Sekolah 2019
>> Rekaman Irama Nahawand
>> Blangko RKAS 2021
>> Surat Tarik PTK Dinas / Mutasi
>> Form Input PTK GTK Cabdin
>> Syarat Pengajuan SK Yayasan
>> Landasan Hukum Muhammadiyah ( 2016 )
>> KISI US ISMUBA WILAYAH 2022
>> BLANGKO DAYA TAMPUNG PENGGEMBIRA MUKTAMAR 48 TAHUN 2022
>> BLANGKO PAKTA INTEGRITAS
>> BLANGKO RKAS 2022/2023
>> EDARAN MENCHANDISE MUKTAMAR KE - 48
>> Syarat Pengajuan NUPTK JULI - DESEMBER 2022
>> Form Isian Data 2022 / 2023
>> Logo Musyda 2023
>> Lampiran Musyda Dikdasmen 2023
>> SYARAT DAPODIK 2023

Pengunjung

Flag Counter