Mengantisipasi perkembangan zaman yang semakin kompleks, siswa tidak cukup hanya dibekali dengan pengetahuan atau kemampuan kognitif. Namun, mereka juga perlu dibekali dengan berbagai keterampilan hidup supaya tetap survive di masa depan.
Itulah yang melandasi SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta mengadakan kegiatan Cooking Class yang diikuti oleh 162 siswa kelas IV dan V, Selasa (14/9/2021).
Cooking Class merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Program Gembira Belajar (Progejar) yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan kanal YouTube SDMUHPK TV.
Selama kegiatan, siswa didampingi oleh tiga instruktur, yaitu Ust. Atit Nur Ariyanna, Ust. Titik Mindarti, dan Ust. Eka Pratiwi Nugraheni. Ketiga instruktur tersebut memandu kegiatan Cooking Class secara interaktif dari mulai penyiapan alat dan bahan, proses memasak, dan penyajiannya.
Ust. Atit Nur Ariyanna, salah satu instruktur, menyebutkan bahwa untuk persiapan alat dan bahan sudah diinformasikan tiga hari sebelumnya. Hal ini supaya ada waktu bagi siswa maupun orang tuanya untuk menyiapkan alat dan bahan tersebut dengan sebaik-baiknya.
"Menu Cooking Class hari ini adalah Martabak Orak-Arik. Ini kreasi saya sendiri karena bahannya cukup mudah didapatkan, yaitu kulit lumpia, daun bawang, telur, lada bubuk, bawang merah, bawang putih, kaldu bubuk, sosis, saos tiram, minyak goreng, saos pedas, dan brambang goreng," ungkap Ust. Atit.
Dia juga mengungkapkan bahwa kegiatan Cooking Class ini juga untuk memahamkan kepada siswa bahwa keterampilan memasak tidak identik hanya untuk kaum perempuan, tetapi juga harus dikuasai oleh laki-laki.
"Memasak merupakan keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh semua orang karena menyangkut kebutuhan hidup yang paling pokok, yaitu mengolah bahan makanan," imbuh Ust. Atit.
Salah satu siswa kelas IV A, Fakhri Fauzan Nugraha, mengaku senang dengan kegiatan Program Gembira Belajar Cooking Class. Menurutnya, ini pengalaman pertama mengikuti kegiatan masak secara daring bersama dengan teman-teman kelas maupun instruktur.
"Kemarin saya menyiapkan alat memasak dibantu oleh orang tua dan berbelanja bahan-bahan kebutuhan di tempat tukang sayur," ujar Fakhri.
Karena kegiatan dilakukan secara daring, ia mengaku harus lebih fokus dalam memperhatikan instruktur selama Zoom Meeting.
"Saya harus konsentrasi karena harus memperhatikan langkah-langkah yang disampaikan instruktur sekaligus langsung mempraktikkan," ungkapnya.
Selama kegiatan Cooking Class, siswa nampak semangat dan di akhir kegiatan mereka menampilkan hasil masakannya.
"Ada juga beberapa masakan siswa yang gosong, tapi ini menjadi pengalaman yang berharga dan mengesankan bagi siswa," pungkas Ust. Atit.
Muhamad Arifin / Humas SD Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta 081329718196
0 comments:
Posting Komentar