Kamis, 03 November 2022

Ghiroh Maulid Nabi untuk Melahirkan Akhlak Terpuji

SMA Muhammadiyah 1 Surakarta menggelar kegiatan pengajian menyambut Maulid Nabi Muhammad. Jumat, 7 Oktober 2022. Kegiatan pengajian dikuti oleh seluruh peserta didik kelas X, Guru dan Karyawan SMA Muhammadiyah 1 Surakarta dengan ustad Farhan Qodriyanto, S.Pd.I.  Pengajian menyambut Maulid Nabi Muhammad dilaksanakan di mushola SMA Muhammadiyah 1 Surakarta dengan tema “Meneladani Sifat Nabi Muhammad untuk Melahirkan Akhlak Terpuji”.

Adapun inti dari pengajian tersebuat adalah: Nabi Muhammad memiliki akhlaq dan sifat-sifat yang sangat mulia. Oleh karena itu hendaklah kita mempelajari sifat-sifat Nabi seperti Shiddiq, Amanah, Fathonah, dan Tabligh. Mudah-mudahan dengan memahami sifat-sifat itu, selain kita bisa terhindar dari mengikuti orang-orang yang mengaku sebagai Nabi, kita juga bisa meniru sifat-sifat Nabi sehingga kita juga jadi orang yang mulia.

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Al Ahzab 21)

Shiddiq artinya benar. Bukan hanya perkataannya yang benar, tapi juga perbuatannya juga benar. Sejalan dengan ucapannya. Mustahil Nabi itu bersifat pembohong/kizzib, dusta, dan sebagainya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya” (An Najm 4-5).

Amanah artinya benar-benar bisa dipercaya. Nabi Muhammad SAW dijuluki oleh penduduk Mekkah dengan gelar “Al Amin” yang artinya terpercaya jauh sebelum beliau diangkat jadi Nabi. Seorang Muslim harusnya bersikap amanah seperti Nabi. “Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu.” (Al A’raaf 6)

Tabligh artinya menyampaikan. Segala firman Allah yang ditujukan oleh manusia, disampaikan oleh Nabi. Tidak ada yang disembunyikan meski itu menyinggung Nabi. “Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.” (Al Jin 28).

Fathonah artinya Cerdas. Nabi harus mampu menjelaskan firman-firman Allah kepada kaumnya sehingga mereka mau masuk ke dalam Islam. Nabi juga harus mampu berdebat dengan orang-orang kafir dengan cara yang sebaik-baiknya.

Menurut Humas SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, Dra. Willys Sari Listiyani, M.Pd., berpendapat bahwa sangatlah mulia jika kita bisa meneladani sifat nabi. Setidaknya kita bisa introkpeksi untuk selalu berpegang teguh pada sifat nabi. Mudah-mudahan dengan memahami sifat-sifat nabi kita bisa terhindar dari sifat tercela.

Semoga kita semua dapat meniru sifat-sifat nabi dan kita bisa menjadi orang yang mulia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar