Sabtu, 30 Desember 2023

SDM 1 Solo Pemantapan Metode Al Husna

SOLO – Sekolah Dasar Muhammadiyah (SDM) 1 Solo Jawa Tengah menggelar Baitul Arqom yang bertujuan pemantapan metode al Husna, Rabu (27/12/2023). Kegiatan ini mendatangkan Tim Al Husna Indonesia.

Acara bertempat di di Aula Agro Amanah Karanganyar Jawa Tengah. Baitul Arqom kali ini mengambil tema penerapan membaca Al-Qur’an dan ibadah untuk mewujudkan ismubaristik. Kegiatan diikuti seluruh dewan guru dan karyawan sekolah penggerak.

Metode al Husna ini sudah digunakan oleh siswa-siswi SD yang berdiri sejak 1935. Pemateri Tim al husna Indonesia, Fajar Santoso membeberkan dengan peryantaan mengapa kita pakai metode al Husna? Macam-macam metode pembelajaran Al-Qur'ān diantaranya, metode Al-Mahir, metode Qira'ati, metode Iqra', dan metode Al-Husna, dan lain-lain.

Menurutnya Metode Al-Husna, yaitu metode membaca Al-Qur'ān dengan buku yang bercetakan huruf Qur'ān Rasm Utsmani Riwayat Imam Hafs dari ‘Ashim dengan sistem tanda baca yang mengacu pada terbitan Mujamma’ Malik Fahd Nabawiyyah, yaitu huruf Al-Qur'ān yang berstandar internasional yang menjadi rujukan ulama dunia dan sudah menjadi kesepakatan 4 mahdzab, tetapi diurutkan dengan susunan yang memudahkan kita untuk mempelajari ilmu tajwid.

“Kelebihan Metode Al-Husna diantaranya: Mudah, Cepat, Praktis, Tepat. Dapat digunakan semua usia, mulai balita hingga manula, Menggunakan teknik Scaning-Story-Saying, Susunanya sistematik dan aplikatif,” tandasnya.

Selanjutnya, ustaz Fajar, menjelaskan Prinsip-Prinsip metode Al-Husna yaitu: Mudah, Menyenangkan, Tartil yang optimal10. Strategi pembelajarannya ada 4, yaitu: Tingkat Qur'ān Dasar, Tingkat Tilawah Juz'i, Tahsin Qir̄a'ah, Tingkat Talaqqī

“Keberhasilan metode pembelajaran Al-Qur'ān dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: kemampuan mengajar guru, peserta didik, lingkungan, materi yang menunjang, tujuan yang hendak dicapai,” katanya.

Kegiatan ini diikuti sebanyak 70 guru karyawan  peserta terdiri Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Kurikulum, Humas, Sarana dan Prsarana dengan ketua panitia Wakil Kepala Sekolah bidang al Islam Kemuhammadiyahan Ahmad Syaifuddin MPd serta karyawan sekolah. 

Acara dibuka oleh Pimpinan Majelis Pendidikan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta Drs H Harminto dan di hadiri pengawas gugus II  RA Kartini Korwil III Kecamatan Banjarsari H Kartono MPd.

Kontributor, Jatmiko.

Jumat, 29 Desember 2023

Menjadi Guru Sekaligus Pendakwah

Karanganyar – Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta Dr Suyanto mendorong kajian membangun karakter professional dalam berkhidmat di amal usaha Muhammadiyah.  

Ini dia bahas saat menjadi narasumber pertama di Baitul Arqom untuk guru dan karyawan SD Muhammadiyah 1 Ketelan di bawah manajerial Sri Sayekti.  Kegiatan diselenggarakan di Aula Agro Amanah Karanganyar Jawa Tengah, Rabu-Kamis (27-28/12/2023). 

Baitul Arqom ini mengusung tema “Penguatan dalam penerapan membaca Al-Qur’an dan ibadah untuk mewujudkan ismubaristik”.  

Suyanto dalam paparan awalnya dengan beberapa pertanyaan seperti tuliskan 5 tokoh yang kamu kenal, boleh tokoh nasional, pusat, wilayah, daerah, cabang, bahkan ranting.

“Di antara 5 tokoh tersebut, siapa tokoh yang paling dikagumi. Mengapa mengagumi tokoh tersebut berikan alasannya,” ungkapnya.

Dia mengingatkan, “Bersyukur menjadi guru Muhammadiyah.” Menurut Suyanto, lebih baik menerima secara positif menjadi guru. 

“Dengan cara mengembangkan profesi, dan mendidik sebagai amanah,” tegasnya.

Suyanto menggarisbawahi Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Tajdid, bersumber pada Al-Qur`an dan As-Sunnah. Muhammadiyah berasas Islam.

“Nah, Bapak Ibu, menjadi guru sekaligus pendakwah. Mengajak kepada peserta didik untuk melakukan amalan positif. Guru berkesempatan tidak terbatas / head to head  bersama anak didiknya,” jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya guru karyawan mengenal Surah ke-80 dalam Al Quran adalah surah Abasa yang bermakna bermuka masam. Total ayat dalam surah ini berjumlah 42 ayat. Sepuluh ayat di antaranya berisi tentang teguran Allah kepada Nabi Muhammad SAW yang dianggap lalai pada salah seorang sahabat difabel.

“Banyak ditemukan teguran-teguran Allah di dalam Al Quran agar akhlak Rasulullah sebagai manusia pilihan tetap terjaga, salah satunya dalam surat Abasa ini,” tambahnya.

Dia menilai, Pimpinan amal usaha Muhammadiyah senantiasa berusaha meningkatkan dan mengembangkan amal usaha yang menjadi tanggung jawabnya dengan penuh kesungguhan. Pengembangan ini menjadi sangat perlu agar amal usaha senantiasa dapat berlomba-lomba dalam kebaikan  (fastabiq al-khairat) guna memenuhi tuntutan masyarakat dan tuntutan zaman.

“Melakukan kegiatan-kegiatan yang memperteguh dan meningkatkan taqarrub kepada Allah SWT dan

memperkaya ruhani serta kemuliaan akhlaq melalui pengajian, tadarrus serta kajian al-Quran

dan al- Sunnah, dan bentuk-bentuk ibadah dan mu'amalah lainnya,” pungkasnya.

Kontributor, Jatmiko.

SD Muhammadiyah 1 Solo Menggelar Baitul Arqam Guru-Karyawan

SOLO – SD Muhammadiyah 1 Solo menggelar Baitul Arqom Guru Karyawan. Kegiatan ditempatkan di Aula Agro Amanah Karanganyar Jawa Tengah dengan master of ceremony Wakil Kepala bidang Humas Jatmiko, Rabu-Kamis (27-28/12/2023). 

Kepala SD Muhammadiyah 1 Solo Hj Sri Sayekti MPd menuturkan dari kegiatan ini diharapkan agar keluarga besar sekolah yang berdiri sejak 1935 ini tetap eksis dan berkemajuan. Juga, harapannya mampu menanamkan lebih dalam terkait ilmu dasar Agama Islam antara lain shalat wajib, bacaan dan hafalan al-Qur`an semakin mencintai agamanya, berpegang teguh padanya dan menjadi Insan Kamil.

“Untuk itu, tema yang kita pilih yaitu penguatan dalam penerapan membaca al Quran dan ibadah untuk mewujudkan ismubaristik,” ujar Sayekti.

Telah di ketahui bersama, bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kini memasuki era 4.0 memiliki beberapa dampak negatif. Dimana hal tersebut sangat memperberat peran orangtua dan guru dalam proses pendidikan anak. Beberapa diantara dampak negatif tersebut antara lain; terjadinya pendangkalan aqidah, merosotnya akhlaqul karimah dan semakin meluasnya pola pergaulan anak didik yang jauh dari norma-norma Islami. 

“Pada akhirnya, dampak negaitif tersebut menimbulkan berbagai permasalahan mendasar yang sangat merugikan berbagai pihak; baik sekolah, keluarga dan masyarakat. Oleh sebab itu diperlukan suatu sistem pembinaan guru dan karyawan secara terpadu,” bebernya.

Acara pertama menghadirkan narasumber Dr Suyanto SAg MPdI, Ketua Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta. 

Dia menjelaskan, Amal usaha muhammadiyah merupakan salah satu media dakwah persyarikatan untuk mencapai maksud dan tujuan persyarikatan, yakni penegakan dan menjujung tinggi agama islam sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya. Seluruh pemimpin serta mengelola amal usaha berkewajiban untuk melaksanakan misi utama Muhammadiyah dengan sebaik-baiknya sebagai misi dakwah.

 “Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) menjadi pilar utama dalam misi dakwah persyarikatan ini. Dengan menjadikan ruh Islam sebagai fondasi, Amal Usaha Muhammadiyah terus berupaya mengaktualisasikan nilai-nilai agama Islam dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Kegiatan ini diikuti sebanyak 70 guru karyawan  peserta terdiri Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Kurikulum, Humas, Sarana dan Prsarana dengan ketua panitia Wakil Kepala Sekolah bidang al Islam Kemuhammadiyahan Ahmad Syaifuddin MPd serta karyawan sekolah. Acara dibuka oleh Pimpinan Majelis Pendidikan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta Drs H Harminto dan di hadiri pengawas gugus II  RA Kartini Korwil III Kecamatan Banjarsari H Kartono MPd.

Kontributor, Jatmiko.

Rabu, 27 Desember 2023

Humas Sdmuh1solo Ikuti Pembelajaran Certified Public Speaking

SOLO – Wakil Kepala Sekolah bidang humas Dwi Jatmiko, sekolah penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta mengikuti pembelajaran certified public speaking (CPS) dengan narasumber Direktur PT WeldoneSkills Nawara Pratama Branch Manager LKP Theta Institute  Iqbal Pugar Ramadhan, Senin-Rabu Live On Zoom Malam (18-20/12/2023).

“Terima kasih coach Iqbal Pugar Ramadhan dan coach Nico Pracahya yang telah memberi ilmu sakaligus dikukuhkan untuk mendapatkan gelar non akademik CPS. Dalam sertifikat tertulis telah menyelesaikan program studi dengan memuaskan dan telah memenuhi standar profesional yang diterima, dengan segala hak istimewa dan tanggung jawab di dalamnya. Sebagai buktinya, ini dibubuhkan tanda tangan,” kata Jatmiko, Rabu Malam (26/12/2023).

Jatmiko menyampaikan di dalam pembelajaran CPS kita bisa berbagi dengan peserta lain. Dan kemarin selama 3 hari mendapat ilmu seperti memahami dan mempraktikan berbagai teknik public speaking, memahami dan Mempraktikan Materi Hypnosis NLP Public Speaking, memahami dan mempraktikan Berbagai Formula Public Speaking, portofolio Certified Public Speaking serta Praktik Penugasan Certified Public Speaking.

“Mudah-mudahan jadi hal yang bermanfaat, bagaimana public speaking dengan jumlah jam pembelajaran sebanyak 32 JP. Semoga kedepan menambah khazanah protokoler kegiatan kehumasan di sekolah penggerak ini yang berdiri sejak 1935. Artinya 10 tahun berdiri dulum sebelum NKRI,” jelasnya.

Semoga, harapnya, “Dengan adanya kemampuan public speaking yang baik dan mumpuni tentunya akan memudahkan siapa saja dalam menyampaikan visi dan gagasannya, serta bisa meyakinkan kepada audiens-nya. Dengan digitalisasi yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, sudah sepatutnya didukung pula dengan keterampilan dan kecakapan digital para penggunanya. Lebih khusus bagi para pendidik yang melakukan pembelajaran secara hybrid dengan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas misalnya,” tutur Jatmiko, peraih humas reward terbaik pertama pada tahun 2019.

Guru Pendidikan Agama Islam tersebut menambahkan, para tenaga pendidik di era sekarang memiliki dua tantangan yaitu harus mampu menyampaikan materi dan bahan ajarnya kepada peserta didik yang tatap muka dan yang berada di ruang virtual. Dengan kemampuan teknologi dan kemampuan public speaking yang mumpuni, apa yang disampaikan akan mampu dipahami dengan tepat oleh peserta didik.

“Inilah yang disebut public speaking 4.0. Yaitu memanfaatkan perkembangan teknologi untuk menyampaikan gagasan dengan tepat dan ringkas. Apalagi SD Muhammadiyah 1 Ketelan menjadi destinasi pendidikan dan studi tiru dari berbagai belahan pulau Indonesia,” pungkasnya.

Kontributor, Jatmiko.

Kamis, 21 Desember 2023

FPS dan Tim KKS Kabupaten Pemalang Studi Tiru ke SD Muh 1 Surakarta

SOLO –  Sebanyak 70 orang dari pengurus Forum Pemalang Sehat (FPS) dan Tim Pembina Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Kabupaten Pemalang Jawa Tengah studi tiru ke Sekolah Sehat Berkarakter SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Selasa (19/12/2023).

Ketua TP PKK Kabupaten Pemalang Shanti Rosalia Mansur Hidayat mengatakan SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta yang berdiri sejak 1935 lebih tepat lokasinya barat Pura Mangkunegaran memang the best.

“Program-program yang ada luar biasa, salah satunya kantin sehat ramah anak. Juga ada UKS/Mnya lengkap dengan peralatan mulai dari screening gigi, perawat yang berbasis pendidikan keperawatan. Semoga ke depannya tambah inovasi lagi. Semoga makin maju dan berkembang serta selalu semangat,” terang Shanti, sapaan akrabnya di UKS Modern.

Ruhadi Wakil Ketua FPS lantas menerangkan, datang ke Solo dalam rangka studi tiru. Apa-apa yang telah lebih baik daripada Pemalang yang sudah dilakukan oleh kota Solo ini. Kemarin dalam penilaian verifikasi Forum Pemalang Sehat Kabupaten Pemalang ada titik kelemahan yaitu di tatanan sekolah dan tatanan pasar. 

“oleh karena itu pada kesempaatan kami berkunjung ke Solo ini, kami mengunjungi tatanan sekolah yang kebetulan SD Muhammadiyah 1 Surakarta dan dilanjutkan di Pasar Tanggul,” terangnya.

Dia juga menjelaskan, kami mengunjungi dua lokasi ini apa kelebihan dan keunggulannya yang bisa diterapkan di Pemalang. “Contoh dari SD muhammadiyah 1 Surakarta ini banyak masukan-masukan kepada kami yang perlu ditindaklanjuti di Pemalang. Di sekolah ini ada kartu M1Smart Card yang berfungsi multi fungsi untuk transaksi dan digunakan oleh siswa. SD Muhammadiyah ini lebih baik dari SD-SD yang kami bina di Pemalang, tempatnya tertutup, betul-betul kantin sehat, jajanannya sehat,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah Sri Sayekti menjelaskan visinya embentuk lembaga pendidikan unggul kompetitif dengan sumber daya insani yang berakhlaq mulia, berkarakter utama, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sehat, dan peduli lingkungan hidup.

“dengan misi menyelenggarakan kegiatan pembelajaran kesehatan, lingkungan hidup dan berpartisipasi melestarikan dan menjaga lingkungan hidup, kesehatan di sekolah dan sekitarnya,” ujarnya.

Kontributor, Jatmiko.

Belajar Public Speaking, Lawan Diri dengan Itu Dia

SOLO – Wakil Kepala Sekolah bidang Humas SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta mengungkapkan Program Certified Public Speaking by WelldoneSkills sangat bermanfaat.

Guru sebagai tenaga pengajar di sekolah tidak henti-hentinya untuk belajar dan selalu akan mengikuti perkembangan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan. 

“kebetulan saya sebagai guru dan wakasek kehumasan maka perlu belajar sepanjang hayat yang muaranya menjadi sosok yang berilmu, cerdas,dan berwawasan luas. Banyak hal-hal yang terus ingin saya ketahui terkait public speaking karena mampu membuat branding untuk sekolah yang berdiri sejak 1935 ini. Teima kasih atas ilmunya coach Nico Pracahya,” jelasnya, Senin Malam (18/12/2023). 

Guru penggerak Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) asal SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Dwi Jatmiko pernah diundang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) pada Kamis sore (25/08/2022).

Dirinya menyampaikan sebuah materi dengan sub tema Guru Penggerak UKS dalam Kampanye Sekolah Sehat untuk Mewujudkan Anak Indonesia Sehat, Kuat, dan Cerdas Berkarakter yang disiarkan langsung via YouTube Kemendikbud RI.

“Sukses suatu lembaga pendidikan sudah barang tentu dibarengi sukses membangun relasi dengan seluruh komponen yang terlibat dalam sebuah sistem yang dijalani, baik secara internal maupun eksternal,” bebernya.

Belajar public speaking, lawan diri dengan akronim itu dia! Hal inilah yang disampaikan Master Trainer WelldoneSkills Nico Pracahya dalam kegiatan Program Certified Public Speaking by WelldoneSkills.

Dia mengatakan kunci public speaking dengan pertama isi seperti analogi gelas kosong, gelar tertutup air zam-zam, gelas penuh air zam-zam, gelas kosong air zam-zam. Maka, dari itu jadilah seperti gelas yang kosong dan terbuka. 

“tuangkan selera anda, air putih, air sirup, juz buah, air madu. Ayo praktik tulislah tentang apapun yang paling anda sukai, dan dialirkan,” ujarnya.

Lalu, tips personal branding tentukan value, optimalkan kekuatan, tonjolkan keunikan, percantik penampilan, asah kemapuan.

“Perbanyak prestasi dan promosikan diri ,” jelasnya.

Sedangkan teknik bicara memukau sejak menit pertama, lanjutnya, dilakukan dengan cara sampaikan tentang PPH. Perasaan, pelajaran yang menarik dan harapan.

Kontributor, Jatmiko.

Selasa, 19 Desember 2023

Pamor Solo Kupas Ujicoba Sertifikasi Komoditas pertanian Organik

Solo – Pertanian organik merupakan jawaban atas revolusi hijau yang digalakkan pada tahun 1960-an yang menyebabkan berkurangnya kesuburan tanah dan kerusakan lingkungan akibat penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang tidak terkendali. 

Komisi Pendampingan dan Database unit Pamor Solo Dwi Jatmiko memberikan tanggapan tentang PAMOR Solo merupakan sistem penjaminan partisipatif dalam pertanian organik yang melibatkan petani atau produsen dengan pihak lain seperti pedagang, konsumen, LSM, dan pemerintah dalam menilai sistem mutu yang sesuai dengan standar organik.  

“Saya secara pribadi mengapresiasi adanya ujicoba sertifikasi komoditas pertanian organik melalui PAMOR Solo, kebetulan saya diberi amanah komisi pendampingan dan database,” kata Jatmiko, Senin (18/12/2023).

Dia memaparkan penjaminan PAMOR Solo dapat menjadi modal awal petani untuk meningkatkan daya saing produknya di era industry 4.0 menuju masyarakat society 5.0

“Kelompok Wanita Tani (KWT) Ngudi Makmur yang kini jadi percontohan bercocok tanam di lahan sempit perkotaan perlu diapresiasi semua pihak karena bercocok tanam di perkotaan bukan hal mudah karena keterbatasan lahan. Namun, ibu-ibu di Kampung Nayu ini mampu membuktikan bisa memanfaatkan lahan sempit menjadi lebih produktif menopang ekonomi warga,” jelasnya.

Sejumlah penganan olahan yang dihasilkan dari produk pertanian, KWT Ngudi Makmur cukup terkenal dengan olahan bunga telang. Ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok tani ini memang ingin berinovasi lebih jauh. Mereka pun mulai mencari informasi tentang manfaat bunga telang bagi kesehatan.

"Kemarin kami disuguhi minuman yang berwarna biru dari bunga telang, rasanya mantab dan joss," katanya.

Jatmiko, sapaan akrabnya, menjelaskan upaya yang sudah dirintis oleh Kelompok Wanita Tani di Banjarsari dalam tiga tahun terakhir ini semakin banyak diikuti warga. 

“kemarin saya berkeliling banyak warga di RT 02 RW 05 Joglo mulai menanam sayur mayur untuk dikonsumsi secara mandiri. Khusus KWT Ngudi Makmur yang diujicobakan sertifikasi oleh Pamor Solo seperti sawi, slada, kangkong, cabe, kacang Panjang, pare, ceme, terong dan tomat,” pungkasnya.

Kontributor, Jatmiko

Minggu, 17 Desember 2023

Mengasah Kemandirian: Kisah Perkemahan Kaderisasi Hizbul Wathan Qobilah SMP Muhammadiyah 2 Surakarta


Surakarta, 17 Desember 2023 - SMP Muhammadiyah 2 Surakarta menggelar acara "Perkemahan Kaderisasi Hizbul Wathan" yang berlangsung selama tiga hari, dari 14 hingga 16 Desember 2023, di lokasi yang menarik dan alami, yaitu Agro Wisata Kampoeng Karet.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa kelas 7 yang antusias mengambil bagian dalam serangkaian aktivitas yang dirancang khusus untuk mengasah kemampuan mereka. Tema "Melatih Disiplin dan Kemandirian" dipilih sebagai fokus utama, mengingat pentingnya kedua nilai ini dalam pembentukan karakter siswa.

Selama tiga hari, peserta diajak untuk terlibat dalam berbagai kegiatan yang menantang dan edukatif. Mulai dari pelatihan dasar kepemimpinan, permainan yang membangun kerjasama tim, hingga sesi pembelajaran tentang pentingnya menjaga lingkungan. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat disiplin dan kemandirian mereka, tapi juga mengembangkan rasa kebersamaan dan kepemimpinan.

Salah satu peserta, mengungkapkan kegembiraannya, "Ini pengalaman yang sangat berharga. Saya belajar banyak tentang kerjasama tim dan pentingnya disiplin. Saya juga bisa bertemu banyak teman dan belajar dari mereka."

Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 2 Surakarta, Bunda S. Partini, S.Pd., mengatakan, "Kami berharap melalui kegiatan ini, para siswa dapat mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi pemimpin masa depan yang disiplin dan mandiri. Kami bangga dengan antusiasme dan partisipasi mereka dalam kegiatan ini."

Perkemahan ini juga melibatkan beberapa guru dan instruktur yang berpengalaman, yang memastikan kegiatan berjalan dengan aman dan menyenangkan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi siswa untuk lebih mengenal alam dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Kegiatan seperti "Perkemahan Kaderisasi Hizbul Wathan" ini menjadi bagian penting dari kurikulum sekolah, tidak hanya sebagai ajang rekreasi, tapi juga sebagai sarana pembelajaran yang efektif dalam membentuk karakter siswa. SMP Muhammadiyah 2 Surakarta berkomitmen untuk terus menyelenggarakan kegiatan serupa di masa yang akan datang sebagai bagian dari upaya mereka dalam mendidik generasi muda yang tangguh dan bertanggung jawab.

Foto & Video, bisa klik disini

Jumat, 15 Desember 2023

Pelatihan Menulis Atraktif, Bisa Jadi Pelaksana Humas Sekolah

SOLO – Pelatihan menulis atraktif dan konsolidasi media persyarikatan Solo Pelatihan diadakan Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Solo di gedung pusdiklat Darmo Tjahjono Perguruan Muhammadiyah Surakarta milik Majelis Pendidikan PDM Surakarta, Rabu (13/12/2023).

Pelatihan menulis ini dipandu Hendro Susilo diikuti oleh humas SD, SMP/MTs, SMA/SMK Muhammadiyah sebanyak 43 orang. Acara dibuka oleh Majelis Pendidikan Abdul Hakam Faruq, dengan narasumber Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah Anas Sahirul dengan tema menulis itu gampang dan warga Muhammadiyah  Sholahuddin. 

Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Muhdiyatmoko mengatakan yang luar biasa datang paling awal, sangat produktif pernah mendapatkan penghargaan sebagai humas teraktif, Jatmiko dari SD Muhammadiyah 1 Surakarta. 

“Selamat datang di kegiatan MPI dan terima kasih di acara pelatihan menulis atraktif dan konsolidasi media persyarikatan Solo pelaksana humas Amal Usaha Muhammadiyah,” kata Muhdiyatmoko dalam sambutannya. 

Dia melanjutkan, di dunia pendidikan yang merasa percaya diri dan tidak untuk berkoneksi dengan media maka siap-siap digilas oleh kompetitor. “Jadi kalau orang merasa sudah sekolahnya bagus tanpa publikasi tanpa disiarkan tanpa perlu dijaring dengan media siap-siap dengan kompetitor,” ungkapnya.

Pendidikan saat ini adalah persepsi artinya apa sekolah perlu mempersepsi apa atau persepsi lain terkait dengan merek atau brand sekolah tersebut. 

“Nanti akan ada apresiasi di akhir tahun atau penghargaan kepada kontributor dari humas solo paling produktif di lingkungan majelis pendidikan,” ujarnya.

Muhdiyatmoko mengatakan ketika Humas di sekolah ini produktif menulis maka sekolahnya juga akan terangkat.

 “Maka Bapak Ibu jangan heran kalau sekarang ini kompetitor kita semuanya Ya perubahan itu sendiri sejauh mana kita menangkap perubahan atau adaptif dengan perubahan,” katanya.

Pada kesempatan pelatihan tersebut, Muhdiyatmoko mengutakarkan pandangan. “Saya tadi malam membaca bukunya Adi Prasetyo Raksasa Mati Gaya: Bertahan Hidup Lewat Suksesi, Teknologi, dan Konsumen,” tandasnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Surakarta merasa bersyukur mendapatkan ilmu pengetahuan baru.

“Alhamdulillah hari ini dilatih belajar sepanjang hayat untuk branding sekolah yang berdiri sejak 1935,” pungkasnya.

Kontributor, Jatmiko.

Senin, 11 Desember 2023

Semakin Banyak Memberi Sekolah Semakin Berkemajuan

SOLO - Pengajian Guru Karyawan SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta edisi bulan Desember 2023 menghadirkan Ustadz Pamuji Raharjo Ketua Forum Komunikasi Kepala (FKK) SD/MI Muhammadiyah Jawa Tengah, Ahad (10/12/2023). 

Pengajian ini, bertempat di Rumah Sukardi Dalungan, Macanan, Kec. Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah 57762. Dalam kesempatan ini, Ustadz Pamuji, sapaan akrabnya, menyampaikan materi dengan mengawali ada dua bentuk nikmat yang disebutkan oleh Rasulullah SAW membuat manusia terlena hingga melupakannnya. 

“Kedua nikmat tersebut adalah kondisi sehat dan waktu luang,” ujarnya.

 Pamuji menjelaskan, Punya kesemapatan tapi tidak sehat. Maka, oleh Allah kita diberikan nikmat kesehatan untuk kesyukuran. Sebelum nanti datangnya waktu ketika tidak sehat, mau apa-apa tidak sehat.

“Tantangan di dunia pendidikan berganti-ganti. Mendidik generasi sekarang itu tidak mudah, karena hanya guru yang memiliki sifat pendidik, yang mendidik dengan tulus. Jika engkau tidak tulus hati maka kamu tidak akan menjadi guru yang terbaik,” ujarnya.

Menurutnya, kuncinya menjadi guru yang baik adalah guru yang tulus. Guru yang bisa meneladani dalam setiap aktivitas. 

“Misalnya, dalam rapat-rapat. Saya rapat dengan guru saya, saya sampaikan sudah siap belum? Handphohe dimasukkan di loker, kalau perlu di catat, karena di situ ada pendidikan,” jelas Kepala MIM Unggulan Suruhkalang, Karanganyar. 

Lanjut dia, pendidikan sekarang dan semakin ke sini tidak mudah.  “Anak-anak dahulu belum kenal handphone, tapi anak sekarang, anak balita nonton video di Youtube sudah kenal kata skip. Maka pendidikan sangat penting,” ungkap Pamuji.

Mubaligh yang dikenal humoris ini memberikan statemen pada jamaah yang hadir, terutama kepada pemangku sekolah, bahwa semakin banyak memberi guru, maka sekolah akan semakin maju. 

“Memberi kebaikan kepada orang lain intinya akan kembali kepada dirinya sendiri,” ujarnya Pamuji.

in ahsantum ahsantum li'anfusikum, wa in asa tum falaha, artinya: jika kamu berbuat baik berarti kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri.  

“Jika kamu berbuat keburukan, maka keburukan akan Kembali kepadamu sendiri. Kita jangan sedih, Ketika kita telah berbuat kebaikan ada yang senang ada yang tidak senang. Wis kepengen dadi guru apik wae kadang ra disenengi. Maka, yang paling penting adalah berbuat yang terbaik seperti SD Muhammadiyah 1 Ketelan telah melahirkan tokoh-tokoh besar dan nasional,” pungkasnya.

Kontributor, Jatmiko.

Gencarkan Kampanye Tontonlah Sesuai Usia sambil Jalan Sehat

SOLO – Guru Karyawan SD Muhammadiyah 1 Surakarta ikut berkontribusi gencarkan kampanye dengan alat peraga kaos yang bertuliskan ‘Tontonlah Sesuai Usia’, salah satunya dengan jalan sehat bersama peserta didik, Jumat (8/12/2023.

Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Jatmiko mengatakan hasil belajar sepanjang hayat kemarin di Hotel Paragon Solo, Rabu (6/12/2023) di jelaskan siapa itu LSF, apa itu menyensor film dan bagaimana mensensor film. Apakah Bapak Ibu itu juga bisa ikut mensensor. Dan mengetahui/mengetahui lebih dalam apa itu LFS. 

“Pertama kita mengenal dulu tentang film, dampak negatif dan positif film. Dampak positifnya film banyak tetapi dampak negatifnya film juga ada. Film menurut Undang Undang film Nomor 33 tahun 2009 pasal 1, film adalah karya seni budaya yang diatur oleh kemendikbudristek melalui undang-undang kebudayaan yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa,” ujar Jatmiko.

Untuk itu, Komunikasi masa pasti isinya menyampaikan informasi baik yang mendidik, memberi kesejahteraan yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi. Sinematografi meliputi audio dan visual, baik bergerak atau tidak bergerak, baik mute/silent atau bersuara.

“Jadi Lembaga Sensor Film /LSF itu siapa? LSF adalah lembaga negara yang sifatnya tetap dan independent, terdiri dari 17 anggota yang diangkat langsung oleh Presiden dan bertanggung jawab terhadap Presiden melalui Menteri Kemendikbudristek RI.  Adapun tugas dan wewenang LSF ada tiga, yaitu pensensoran, pemantauan, sosialisasi. Penyensoran adalah meneliti, menilai dan menentukan kelayakan sebuah film. Meneliti judulnya apa, informasinya tentang apa, untuk usia berapa. Apabila layak tayang, maka baru akan ditentukan klasifikasi usia, selanjutnya dari LSF akan memberikan Surat Tanda Lulus Sensor. Jadi tugas LSF adalah penelitian, penilaian dan penentuan kelayakan film dan iklan film untuk dipertunjukkan kepada khalayak umum. Outputnya LSF adalah surat tanda lulus sensor,” bebernya. 

Jatmiko juga mengatakan, Apabila sudah mendapatkan surat tanda lulus sensor maka film tersebut layak tayang. Walaupun ada klasifikasi usia, surat tanda lulus sensor menentukan apakah film tersebut sudah sesuai untuk dan ditonton oleh siapa tetap harus diperhatikan. Amanat undang-undang untuk LSF ada dua yaitu, setiap film dan iklan film yang akan diedarkan dan dipertunjukkan wajib mempunyai Surat Tanda Lulus Sensor. 

“LSF bekerja untuk melaksanakan amanat ini, kemudian diturunkan di PP 18 bahwa setiap film yang telah dinyatakan lulus sensor, diterbitkan Surat Tanda Lulus Sensor. Surat Tanda Lulus Sensor itu mempunyai kekuatan hukum. Tugas penyensoran, pemantauan, sosialisasi tersebut intinya untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif film,” ucapnya.

Menurut Jatmiko, Kehadiran anggota LSF untuk melindungi masyarakat di seluruh Indonesia dalam bentuk klasifikasi usia. Klasifikasi usia ini merupakan langkah pertama dengan harapkan putra-putri Bapak/Ibu yang mau menonton film dapat melihat terlebih dahulu klasifikasi usianya berapa. Untuk tontonan anak-anak, tandanya semua umur (SU), anak-anak menuju remaja usia 13+, anak yang sudah akhir SMA mau kuliah artinya sudah 17 tahun 17+, kalau bapak / ibu ini udah bebas 21+. 

Selain klasifikasi, yang harus diperhtikan yaitu tanda lulus sensor. Kalau belum ada tanda lulus sensor, jangan ditonton. Yang boleh mempertujukkan film ini adalah perorangan, organisasi, pelaku usaha, pelaku kegiatan. 

“Misal ranting Muhammadiyah di Solo ini akan mengadakan pemutaran film Ayat-Ayat Cinta di halaman sekolah, pastikan bahwa film yang mau diputar itu sudah ada Surat Tanda Lulus Sensor, berapa klasifikasinya untuk 13 tahun, berarti tidak cocok untuk anak-anak SD atau film Keluarga Cemara, masuk klasifikasi semua umur, berarti cocok untuk semua kalangan,” tuturnya.

Kontributor, Jatmiko.

Kamis, 07 Desember 2023

LSF Ajak Masyarakat Budayakan Sensor Mandiri Cerdas Memilah dan Memilih Tontonan

SOLO – Lembaga Sensor Film (LSF) RI menggelar sosialisasi budaya sensor mandiri di Hotel Paragon Solo, Rabu (6/12/2023). Kegiatan ini dilakukan guna mengajak seluruh komponen masyarakat agar cerdas dalam memilah dan memilih tontonan film di kehidupan sehari-hari di era industry 4.0 menuju masyarakat society 5.0.

Ketua Subkomisi Penelitian dan Pengkajian LSF RI, Kuat Prihatin SSos MM, menjelaskan tingkat kesadaran masyarakat untuk memilih tontonan sesuai klasifikasi usia dinilai masih rendah bahkan masih banyak ditemukan orang tua yang mengajak anaknya menonton film di bioskop yang tidak sesuai dengan usia anak.

Kuat mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Sekolah yang punya tagline Sekolah Budaya, Sekolah Penggerak,  SD Muhammadiyah 1 Surakarta, guna menanamkan dan memperkuat budaya sensor mandiri film di masyarakat.

“Terdapat dampak yang signifikan bagi perkembangan anak jika melihat tontonan tidak sesuai dengan usianya, salah satuanya perkembangan emosi dan kecerdasan anak,” tutur Kuat di sela-sela acara, Rabu (6/12/2023).

Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Hj Sri Sayekti MPd, menjelaskan dengan adanya kegiatan ini mampu memberikan wawasan mengenai kriteria yang harus diketahui masyarakat dalam memilah dan memilih film.

Tanpa disadari dengan berkembangnya era digital saat ini anak terkadang melihat tayangan yang tidak sesuai dengan kualifikasi usianya sehingga mampu memberikan dampak bagi mental, tumbuh kembang, bahkan prestasi.

Harapannya hasil yang didapat dari kegiatan ini dapat diimplementasikan di keluarga maupun di sekolah terkait peningkatan literasi terhadap sensor mandiri serta durasi pemakaian gawai dan menonton televisi.

“Kegiatan ini adalah kegiatan strategis yang dampaknya akan langsung kita implementasikan di sekolah terkait sensor mandiri. Tanpa kita sadari Anak kadang melihat tayangan yang tidak sesuai usianya yang ke depan dampaknya sangat luar biasa selain dapat mengganggu mental juga tumbuh kembang serta prestasi. Harapannya apa yang kita terima benar-benar diimplementasikan pertama literasi terhadap sensor mandiri harus semakin ditingkatkan, kedua berkaut durasi pemakaian gawai dan menonton televisi,” ujar Sri Sayekti.

Kegiatan Sosialisasi Budaya Sensor Mandiri ini dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kota Surakarta Drs Tamso MM, Mukayat Al Amin Sekretaris Komisi III LSF, 100 peserta di antaranya para guru SD hingga SMA Muhammadiyah di Solo, Perwakilan ISI Solo, Tokoh agama, Budayawan Sanggar Madhangkara Ki Cahyo Kuntadi MSn, Pegiat Perfilman dan Master of Ceremony Dwi Jatmiko.

Tampil sebagai narasumber Ketua Subkomisi Penyensoran, Tri Widyastuti Setyaningsih, serta Ketua Subkomisi Penelitian dan Pengkajian LSF RI yang memaparkan terkait sensor di dunia perfilman serta budaya sensor mandiri.

Kontributor, Jatmiko.

Rabu, 06 Desember 2023

Waka Humas Resmi Dikukuhkan sebagai Keluarga Besar Dai Standardisasi MUI

SOLO – Wakil Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta bidang Humas, Dwi Jatmiko secara resmi dikukuhkan sebagai keluarga besar Da’i Standardisasi yang digawangi Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersamaan Multaqa Duat Nasional ke-4 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta pada 4-6 Desember 2023. Multaqa Duat Nasional ke-4 diselenggarakan dalam rangka menyatukan visi dan manhaj dakwah menjelang Pemilu 2024.

“Da’i memiliki peran yang sangat strategis dalam kehidupan yang penuh dengan dinamika. Terima kasih Ketua bidang dakwah dan ukhuwah KH M Cholil Nafis LC MA PhD yang telah mengukuhkan saya sebagai keluarga besar Da’i Standardisasi Majelis Ulama Indonesia Pusat,” kata Jatmiko, Selasa Malam (5/12/2023).

Lebih dari itu, Anggota Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta itu menambahkan seperti yang dapat dirasakan, setiap gelaran pemilu menimbulkan ekses perpecahan karena polarisasi politik, bahkan akibat pemilu 2019 pun sampai sekarang sangat membekas. 

“Alhamdulillah narasi cebong-kampret sudah tidak ada lagi, karena pergeseran peta politik. Fenomena perpecahan tetap ada karena rivalitas perebutan kursi kekuasaan. Dengan adanya multaqa duat ini, perwakilan dai dari seluruh Indonesia dan yang sudah berstandar MUI bersepakat untuk berdakwah mengedepankan dakwah yang santun, berorientasi pada kesuksesan dakwah, dan dakwah yang menyatukan umat,” bebernya.

Acara diawali dengan sambutan dari KH M Cholil Nafis Lc MA PhD ketua MUI bidang dakwah sekaligus membuka acara. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa, Multaqa Du’at Nasional bertujuan untuk menyamakan persepsi para dai untuk menjaga kondusifitas di masyarakat ditahun pemilu 2024, untuk kita bersama mensukseskan pemilu dan mewujudkan kesejahteraan ummat.

Bahwa Multaqo Duat Nasional MUI 2023 menekankan kepada para da’i untuk memaksimalkan penggunaan Teknologi IT (Mujahid Dakwah Digital) sebagai alat utama dalam berdakwah dan agar mampu mengisi ruang kosong didunia medsos dengan konten dakwah Beliau menerangkan, cara meningkatkan kualitas pendakwah dengan memberikan pembekalan kepada para dai.

Para dai diberi tambahan ilmu tentang fikih keislaman, fikih kebangsaan, fikih sosial dan fikih kenegaraan. Hal ini harus dilakukan dengan serius. Dia menambahkan, para dai yang mengikuti telah mengikuti standardisasi akan mendapatkan peningkatan kapasitas kepribadian, keilmuan dan interaksi sosial termasuk dakwah melalui media sosial. Singkatnya mendapat kursus-kursus singkat tentang dakwah.

Ia menegaskan, tentu saja para dai yang ikut pelatihan dalam standardisasi MUI sudah memiliki kompetensi. Dan ditahun politik ini harus berperan aktif menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan Bangsa.

Kontributor, Jatmiko.